Makna Simbolik dalam Tradisi Mappaleppe Tinja Masyarakat Bugis Hulo di Bone
(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.26858/societies.v3i1.43682
Abstract
Abstrak. Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna simbolik dalam tradisi Mappaleppe Tinja masyarakat Bugis Hulo di Bone menggunakan teori Semiotika Pierce di dalam teori tersebut terdapat ikon, simbol dan indeks. Data dalam penelitian ini menggunakan teknik penelitian wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan Benda dan makanan yang terdapat pada tradisi Mappaleppe Tinja yaitu Ikon (1) Sokko yang di kelelingi dupa yang di buat tinggi ke atas bermakna mengangkat derajat orang bernazar, (2) Ayam kampung disebut ikon ayam jantan karena mirip dengan kejantanan yang berarti kuat. Indeks (1) Pakdupa/Dupa apabila ada dupa maka pasti ada paddoangeng yang dilakukan masyarakat yang memiliki tradisi yang ada di Bugis, (2) Asap dan Api apabila ada asap pasti ada api. Simbol (1) Ikan merupakan simbol keberuntungan bagi orang yang bernazar karena nazarnya terpenuhi, (2) Beras simbol dari kemakmuran karena memiliki kekuatan simbolik dalam ritus tahapan kehidupan, (3) Pisang raja simbol dari kebesaran dan harapan yang baik, (4) Air simbol dari kehidupan air yang tidak pernah berhenti mengalir bertanda kehidupan yang baik.
Kata Kunci: Makna, Simbolik, Mappaleppe Tinja
Full Text:
PDFReferences
Budiarti, B. (2021). Ritual Massuro Baca Pada Masyarakat Bugis Tinco Bone Perspektif Maqashid al-Syari’ah. Al-Mizan, 17(2), 201–218.
Dermot Moran and Timothy Mooney (ed), The Phenomenology Reader. New York:Routledge,2002
Gunawan, I. (2013). Metode penelitian kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara, 143, 32–49.
Hasibuan, A. (2015). Perbedaan Teori Linguistik Ferdinand De Saussure Dan Noam Chomsky. Jurnal Metamorfosa, 3(2), 21–25.
Moleong dan Pangesti,dkk.(2019). Persepsi Mahasiswa S1 Ppkn Tentang Kawasan Tanpa Rokok Dan Kawasan Terbatas Merokok Di Fakultas Ilmu Sosial Dan Hukum Universitas Negeri Surabaya. Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 7(2).
Ningtyas, E. (2015). Pierre bourdieu, language and symbolic power. Poetika: Jurnal Ilmu Sastra, 3(2).
Patriansyah, M. (2014). Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce Karya Patung Rajudin Berjudul Manyeso Diri. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 16(2), 239–252.
Peirce(2001). Analisis dan Implementasi Motion Grafis Iklan Layanan Masyarakat (ILM) dengan Metode Semiotika Peirce. Ekspresi Dan Persepsi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(1).
Qamar, N., & Djanggih, H. (2017). Peranan Bahasa Hukum dalam Perumusan Norma Perundang-undangan. Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum, 11(3), 337–347.
Article Metrics
Abstract view : 305 times | PDF view : 22 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.