Konteks Pengungkapan Sastra Lisan Gelong Tondok Ditinjau dari Kajian Antropolinguistik

Maryelse Gres(1*), Nensilianti Nensilianti(2), Mahmudah Mahmudah(3),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/societies.v1i2.22097

Abstract


Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk melihat dan memfokuskan kaidah atau nilai dalam sastra lisan Toraja gelong tondok. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Tehnik pengumpulan dilakukan dengan cara wawancara, dokumentasi, dan juga studi pustaka. Kriteria informan ditentukan oleh peneliti yaitu tetua adat yang ahli dalam sastra lisan Toraja dan pernah terjun langsung di lapangan sebagai penutur gelong tondok. Hasil yang ditemukan pada penelitian ini bahwa sastra lisan gelong tondok yang pada mulanya murni sebuah tradisi yang tercipta karena masyarakat belum mengenal agama kini banyak mengalami perubahan sejak masuknya agama di Toraja. Hal tersebut menjadi sebuah bukti salah satu hegemoni agama pada sebuah tradisi. Sebuah tradisi yang pada mulanya sangat disakralkan kini beberapa dari tradisi di Toraja menjadi pengetahuan umum namun tetap dihargai keberadaan dan di jaga kelestariannya. Salah satu bentuk kesakralan yang mulai pudar dapat di lihat pada konteks situasi yang kini tidak lagi sepenuhnya melihat waktu-waktu baik untuk melakukan tradisi tersebut.


Full Text:

PDF

References


Firmanda, G.A., Effendy.C., & Priyadi. A. T. (2018). Struktur dan Fungsi Sastra Lisan Masyarakat Senganan Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran.

Marwati, A. (2015). Ungkapan Tradisional dalam Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Bajo di Pulau Balu Kabupaten Muna Barat. Jurnal Humanika, 3(15).

Rosmawaty. (2013). Tautan Konteks Situasi dan Konteks Budaya : Kajian Linguistik Sistematik Fungsional pada Cerita Terjemahan Fiksi Halilian. Jurnal Litera.

Sibarani, R. (2013). Pendekatan Antropolinguistik dalam Menggali Kearifan Lokal sebagai Identitas Bangsa. Prosiding the 5th International Conference on Indonesian Studies:“Ethnicity and Globalization”(274-290).

Sibarani, R. (2015). Pendekatan antropolinguistik terhadap kajian tradisi lisan. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(1), 1–17.

Sitompul, E. A., & Simaremare, J. A. (2017). Analisis Fungsi, Nilai Budaya dan Kearifan Lokal dalam Film Sinamot Karya Sineas Muda Medan: Kajian Antropolinguistik. Jurnal Suluh Pendidikan FKIP-UHN, 4(2), 24–27.


Article Metrics

Abstract view : 313 times | PDF view : 32 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.