Analisis Kebutuhan Pengembangan Sumber Belajar Sejarah Lokal Berbasis Wisata Budaya Sulawesi Selatan

Bahri Bahri(1*), Rasyid Ridha(2), Dalilul Falihin(3), Patahuddin Patahuddin(4), Andi Dewi Riang Tati(5),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(4) Universitas Negeri Makassar
(5) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author



Abstract


Abstrak. Sumber belajar merupakan unsur penting dalam proses pembelajaran. Ketersediaan sumber belajar yang inovatif dapat menjadi salah satu faktor pendukung dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Sejarah lokal sebagai salah satu mata kuliah wajib pada Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Makassar, sumber pembelajaran yang digunakan oleh pengampuh mata kuliah adalah sumber klasik dan tidak lagi menarik bagi mahasiswa saat ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan sumber belajar sejarah lokal dengan pengintegrasikan wisata budaya dalam pembelajaran. Penelitian menggunakan metode survei yang melibatkan 38 mahasiswa kelas A angkatan 2022. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan perkuliahan dan angket terbuka. Analisis kebutuhan terhadap sumber belajar yang diminati oleh mahasiswa dalam rangka mengintegrasikan wisata budaya sebagai sumber belajar sejarah lokal terdapat 81,57% memilih situs sejarah dan wisata budaya sebagai sumber belajar yang tepat sebagai wujud partisipasi dalam pelestarian wisata budaya dan penanaman kesadaran sejarah mahasiswa. Berbagai tema materi sejarah lokal Sulawesi Selatan dapat diintegrasikan dalam pembelajaran sejarah lokal, diantaranya adalah; Sulawesi Selatan masa pra aksara, Sulawesi Selatan masa kerajaan, persekutuan politik serta Sulawesi Selatan pada masa VOC dan Belanda serta Sulawesi Selatan pada masa pendudukan Jepang.

 

Kata Kunci: Sumber belajar, Sejarah lokal

Full Text:

PDF

References


Adi, S. W., & Saputro, E. P. (2017). Potensi Daya Tarik Wisata Sejarah Budaya.

Andriani, R., Brahmanto, E., & Purba, B. C. C. S. (2019). Value Tari Sigale-Gale dalam Meningkatkan Wisata Budaya di Desa Tomok Kabupaten Samosir. Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation, 2(1), 25–35. https://doi.org/10.17509/jithor.v2i1.16429

Ardoin, N. M., & Heimlich, J. E. (2013). Views from the Field: Conservation Educators and Practitioners Perceptions of Education as a Strategy for Achieving Conservation Outcomes. The Journal of Environmental Education, 44(2), 97–115. https://doi.org/10.1080/00958964.2012.700963

Arfandy, H. (2020). Rancang Bangun Sistem Informasi Pariwisata Sulawesi Selatan Berbasis Android dengan Menggunakan Metode Prototyping. SINTECH (Science and Information Technology) Journal, 3(1), 70–76. https://doi.org/10.31598/sintechjournal.v3i1.542

Astin, A. W. (2014). Student Involvement: A Developmental Theory for Higher Education. In College Student Development and Academic Life (pp. 251–262). Routledge.

Calvert, J., & Abadia, R. (2020). Impact of Immersing University and High School Students in Educational Linear Narratives Using Virtual Reality Technology. Computers & Education, 159, 104005. https://doi.org/10.1016/j.compedu.2020.104005

Ethika, T. D. (2016). Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya Berdasarkan Undang-Undang No. 10 tahun 2009 di Kabupaten Sleman. Jurnal Kajian Hukum, 1(2), 133–158.

Goulding, J. (2019). Using Websites to Develop Historical Thinking. Historical Thinking for History Teachers. A New Approach to Engaging Students and Developing Historical Consciousness, 231–244. https://doi.org/10.4324/9781003115977-20

Hariyanto, O. I. B. (2016). Destinasi Wisata Budaya dan Religi di Cirebon. Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi Manajemen Dan Bisnis, 4(2), 214–222.

Herrera, S. G. (2022). Biography-Driven Culturally Responsive Teaching: Honoring Race, Ethnicity, and Personal History. Teachers College Press.

Hong, S. (2021). A Cord of Three Strands: A New Approach to Parent Engagement in Schools. Harvard Education Press.

Junaid, I. (2019). Faktor-Faktor Penunjang Pengembangan Somba Opu sebagai Daya Tarik Wisata Budaya di Sulawesi Selatan. Seminar Nasional Pariwisata, 78–87.

Khalifa, M. (2020). Culturally Responsive School Leadership. Harvard Education Press.

Ludvigsson, D., Stolare, M., & Trenter, C. (2022). Primary School Pupils Learning Through Haptics at Historical Sites. Education 3-13, 50(5), 684–695. https://doi.org/10.1080/03004279.2021.1899260

McGee, E. O. (2021). Black, Brown, Bruised: How Racialized STEM Education Stifles Innovation. Harvard Education Press.

Mulyantari, E. (2018). Pengembangan Objek Wisata Budaya: Taman Prasejarah Leang-Leang, Maros, Sulawesi Selatan. Media Wisata, 16(1). https://doi.org/10.36276/mws.v16i1.262

Nugraheni, T., Budiman, A., & Rachmawati, D. (2020). Rekreasi, Hiburan, Belajar: Studi Kegiatan Wisata Seni dan Budaya di Saung Angklung Udjo. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 3(2), 693–702. https://doi.org/10.34007/jehss.v3i2.396

Priyanto, R., Syarifuddin, D., & Martina, S. (2018). Perancangan Model Wisata Edukasi di Objek Wisata Kampung Tulip. Jurnal Abdimas BSI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(1). https://doi.org/10.31227/osf.io/g3k48

Rahajeng, A. (2008). Analisis Faktor Keputusan Wisata Budaya, Sejarah dan Alam Yogyakarta: Persepsi Wisatawan Domestik. Economic Journal of Emerging Markets.

Utami, I. J. (2023). Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya Berdasarkan UU No. 10 Tahun 2009 di Provinsi Banten. Prosiding Seminar Nasional Komunikasi, Administrasi Negara dan Hukum, 1(1), 301–306. https://doi.org/10.30656/senaskah.v1i1.242


Article Metrics

Abstract view : 61 times | PDF view : 6 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.