Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar pada Satuan Pendidikan Nonformal

Kartini Marzuki(1*), Rudi Amir(2), Fatmawati Gaffar(3),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author



Abstract


Abstrak. Secara yuridis dan faktual  pengakuan akan pentingnya pendidikan nonformal tidak diragukan lagi. Masyarakat sebagai stakeholder telah banyak merasakan betapa besar peran pendidikan nonformal dalam meningkatkan kualitas hidup mereka. Kurikulum merdeka saat ini menjadi suatu yang menarik menjadi kajian karena sejak setahun lalu mulai di sosialisaikan dan diterapkan secara bertahap. Namun pemerhait pendidikan lebih fokus pada pendidikan formal. Penelitian ini mengungkap sejauh mana pendidikan nonformal dalam menginplementasikan kurikulum merdeka.dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Implementasi merdeka belajar pada satuan pendidikan nonformal dilaksanakan pada pokja PAUD dan Kesetaraan, dengan meninjau perangkat pembelajaran yang digunakan pelaksanaan pembelajaran. Kemudian dicocokkan dengan Kompetensi di yang harus dicapai oleh peserta didik, setelahnya peserta didik akan mengikuti sepenuhnya rule yang ada; (2) Factor pendukung keterlaksanaan merdeka belajar pada satuan Pendidikan nonformal adalah: 1) memonitoring, 2) mengevaluasi, dari kedua tahapan tersebut akan menentukan berhasil tidaknya program merdeka belakar dilaksanakan. Oleh karena itu perlu dilakukan secara serius, terukur, transparan, dan akuntabel. 3) Peningkatan yang merupakan tahapan ketika standar tercapai kemudian ditingkatkan secara berkala dan berkelanjutan. Namun untuk tahap peningkatan ini biasanya berada pada level kebijakan; (3) Adapun factor penghambat yang dihadapi dalam pelaksanaan merdeka belajar meliputi: 1) proses adaptasi kurikulum dengan program merdeka akan berdampak pada peserta didik dan tutor.

 

Kata Kunci: Pendidikan Nonformal, Kurikulum Merdeka, Merdeka Belajar

Full Text:

PDF

References


Aditya Darma. 2020. Program Pendidikan Guru Penggerak, (Modul 1.3 Visi Guru Penggerak). Jakarta.

Alqahtani, R., Kaliappen, N., & Alqahtani, M. (2021). A Review Of The Quality Of Adaptive Learning Tools Over Non-Adaptive Learning Tools. International Journal for Quality Research, 15(1), 45–72. https://doi.org/10.24874/IJQR15.01-03

Bennett, N., & Lemoine, G. J. (2014). What a difference a word makes: Understanding threats to performance in a VUCA world. Business Horizons, 57(3), 311–317. https://doi.org/10.1016/j.bushor.2014.01.001.

Qu, Y., Cai, R., & Haj-Hussein, M. 2019. Research and Practice of Applying Adaptive Learning in Computer Science and IT Degree Programs. 2019 IEEE Frontiers in Education Conference (FIE), 1– 8. https://doi.org/10.1109/FIE43999.2019.9028374.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wiki Aji Sugiri dan Sigit Priatmoko, Persprektif Asesmen Autentik sebagai Alat Evaluasi dalam merdeka belajar, dalam Jurnal Pendidikan Guru Madrasah ,Volume 4 No.1 , h.53. https://core.ac.uk/download/pdf/322523218.pdf (diakses 15 Maret 2021), h,53.

Yanuar Hery Murtianto. 2013. Pengembangan Kurikulum Berdeferensiasi Mata Pelajaran Matematika SMA untuk Siswa berbakat dan Cerdas Istimewa di Kelas Akselerasi Tesis (Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret).


Article Metrics

Abstract view : 245 times | PDF view : 1034 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.