Tari Galaganjur Sebagai Media Pembelajaran Budaya di Sulawesi Selatan

Nurlina Syahrir(1*), Bau Salawati(2),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author



Abstract


Abstrak. Tari Galaganjur adalah tari berpasangan antara laki-laki dan perempuan, merupakan sebuah teks. Pada tataran konteks tari tersebut bernilai keseimbangan dalam kehidupan sesuai dengan ruang domestiknya. Hal tersebut tersimbolkan dalam Pelaku, Gerak, Kostum dan Pola lantai.Penelitian ini bertujuan untuk mencermati simbol-simbol pembentuk dari tari tersebut dan pada akhirnya menjadi sebuah identitas bagi masyarakat penyangganya. Saat ini generasi muda tidak lagi mengenal dan peka terhadap simbol budayanya yang syarat ajaran perilaku, untuk itu analisis pada ranah kontekstual menjadi kunci utama dalam pencapaian pendidikan karakter yang hendak diwujudkan. Dalam mengkaji teks dan konteks melalui analisis konstruksi yang didasarkan pada pemaknaan simbol. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, wawancara, studi pustaka dan partisipasi dengan tujuan mengungkap taksu tarian. Pemanfaatan identitas merupakan representasi memberikan penguatan kelokalan, untuk itu tari Galaganjur merupakan ruang pembelajaran budaya bagi masyarakat Sulawesi Selatan.

 

Kata Kunci: Galaganjur, Hidup, Keseimbangan

Full Text:

PDF

References


Abdullah, Hamid, Manusia Bugis Makassar, Suatu Tinjauan Historis Terhadap Pola Tingkah laku dan Pandangan Hidup Manusia Bugis Makassar, Inti Idayu Press, Jakarta, 1985.

Alfian ed., Persepsi Manusia Tentang Kebudayaan, Gramedia, Jakarta, 1985.

Barthes, Roland, Semiologi, terjemahan Kurniawan, Indonesia Tera, Magelang, 2001.

Berger, Arthur A., Tanda-tanda dalam Budaya Kontemporer, Suatu Pendahuluan untuk Semiotik, Terjemahan M. Dwi Marianto, Tiara Wacana, Yogyakarta, 1984.

Hadi, Y. Sumandiyo, Sosiologi Tari, Sebuah Wacana Pengenalan Awal, Manthili, Yogyakarta, 2000.

Holt, Claire, Dance Quest in Celebes, Les Archives International de la Dansa, Paris, 1939.

Kauderen, Walter, Games and Dances in Celebes, Ekspedition Report in Celebes 1920-1939, Vol. VI, Goteborg, 1929.

Patunruk, Abd. Razak Daeng, Sejarah Gowa, Yayasan kebudayaan Sulawesi Selatan dan Tenggara ,Makassar, 1969.

Sanderson, Stephen K, Sosiologi Makro, Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial, Rajawali Press, Jakarta, 1991.

Sedyawati, Edi, Pelestarian dan Pengembangan Kesenian Tradisi Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, 1993.

___________, Tari Tinjauan dari Berbagai Segi, Pustaka Jaya, Jakarta, 1984.

Soedarsono, R.M., Seni Pertunjukan Indonesia di Era Globalisasi, Gajah Mada University Press ,Yogyakarta, 2002.

___________, Seni Pertunjukan di Era Globalisasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1998.

Soepanto; at.al., Ny. Andi Nurhani Sapada, Karya dan Pengabdiannya, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, ProyekInventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Jakarta, 1991.

Suharto, Ben, Tayub: Pertunjukan dan Ritus Kesuburan, Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia ,Bandung, 1999.

Sutton, R. Anderson, Calling back the Spririt: music, dance, and cultural politics in lowland South Sulawesi, Oxsford University Press, New York, 2002.

Geertz, Clifford. (1973) The Interpretation Of Cultures, New York, Basic Books, Inc. Publishers.

Johnson, Doyle Paul, (1994) Teori Sosiologi Klasik Dan Modern (Terjemahan) Jakarta, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Syahrir, Nurlina, (2019) Konstruksi Koreografis A’karena Ri Benteng Pannyua, Badan Penerbit UNM, Universitas Negeri Makassar


Article Metrics

Abstract view : 175 times | PDF view : 55 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.