Karakteristik Kerupuk Singkong dengan Variasi Rasa Buah

Haerani Haerani(1*), Rissa Megavitry(2), Gawarti Gawarti(3),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author



Abstract


Abstrak. Sulawesi Selatan telah dikenal luas sebagai sentra singkong dengan luasan lahan 24.720 ha dan tingkat produksi per tahun 433.401 ton. Singkong adalah tanaman yang tergolong umbi-umbian dan banyak mengandung karbohidrat yang juga mengandung protein, Ca, B1, B2, Vitamin C dan kalori. Hal tersebut menunjukkan bahwa singkong berpotensi untuk meningkatkan indeks ketahanan pangan di Indonesia karena jumlah produksinya yang tinggi dan sehat untuk dikonsumsi. Singkong sangat fleksibel untuk dapat diolah menjadi produk makanan, baik secara langsung maupun menjadi bahan makanan setengah jadi (intermediate). Kerupuk singkong merupakan salah satu jenis camilan yang cukup dikenal oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan kerupuk singkong dengan penambahan variasi rasa buah menggunakan buah pisang, buah melon, dan buah naga. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap. Uji organoleptik yang dilakukan yaitu uji rasa, aroma, warna, dan kerenyahan. Berdasarkan hasil uji organoleptik dihasilkan bahwa kerupuk singkong dengan penambahan buah pisang memiliki nilai kesukaan tertinggi dari segi rasa, aroma, dan kerenyahan.

 

Kata Kunci: Kerupuk, Singkong, Buah Naga, Melon, Pisang

Full Text:

PDF

References


Agato, & Batu, K. L. (2017). Inovasi Olah Pangan Dari Singkong Di Desa Pak Bulu Kalimantan Barat. Jurnal Teknologi Pangan, 8(2), 158–162.

Andarwulan, N., Feri, K., & Herawati, D. (2011). Analisis Pangan. Dian Rakyat.

Ekayani, I. A. P. ., Damiati, & Suriani, N. . (2016). Pengusaha Produk Olahan Singkong di Kabupaten Buleleng, Bali. Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat, 3, 149–159.

Estiasih, T., Putri, W. D. R., Widyastuti, E., & Rahmawati, U. (2015). Komponen Minor dan Bahan Tambahan Pangan. Bumi Aksara.

Fellow. (2000). Food Processing Technologi Principle and Practice (Second Edi). Woodhead Publishing Limited and CRC Press.

Gardjito, M., Djuwardi, A., & Harmayanti, E. (2013). Pangan Nusantara, Karakteristik dan Prospek untuk Percepatan Diversifikasi Pangan. Kencana.

Irianto, A. (2012). Penyelenggaraan Makanan. Leutika, Cebios dan Jurusan Gizi Poltekkes Yogyakarta.

Mutiyani, M., Soeatmadji, D. W., & Sunindya, B. R. (2014). Effect of High Carbohydrate Diet and High Fat Diet on Blood Glucose and Beta Cell Pancreas Density in Wistar Rats. Indonesian Journal of Human Nutrition, 1(2), 106–113.

Rahayu, A., Yulidasari, F., & Putri, A. O. (2019). Ekologi Pangan Dan Gizi (M. I. Setiawan (Ed.)). CV Mine.

Soekarto. (1990). Dasar-dasar Pengawasan dan Standarisasi Mutu pangan. Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Sukawati. (2005). Penentuan Umur Simpan Biji dan Bubuk Lada Hitam dengan Metode Akselerasi. Institut Pertanian Bogor.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan (p. 83). (2012).

Yasin, N. (2018). Pengaruh Penambahan Tepung Pisang pada Pembuatan Kerupuk. Gorontalo Agriculture Technology Journal, 1(1), 49. https://doi.org/10.32662/gatj.v1i1.167


Article Metrics

Abstract view : 457 times | PDF view : 97 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.