Optimalisasi Komposisi Biopot Berbahan Dasar Ampas Kelapa untuk Meningkatkan Sifat Fisik–Mekanik Biopot dan Pertumbuhan Bibit Cabai

Nunik Lestari(1*), Nur Rahmah(2), Ervi Novitasari(3), Samsuar Samsuar(4),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(4) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author



Abstract


Abstrak. Pembibitan menggunakan polybag dapat digantikan dengan biopot yang dapat langsung ditanam bersama bibit saat transplanting, sehingga tidak merusak perakaran, serta baik untuk adaptasi bibit di lingkungan yang baru. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimalisasi komposisi pada pembuatan biopot berbahan dasar ampas kelapa untuk meningkatkan sifat fisik–mekanik biopot serta pertumbuhan bibit cabai. Rancangan percobaan pada penelitian ini berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 perlakuan perbandingan massa bahan ampas kelapa dan lem sagu, yaitu AK-A (1 : 1); AK-B (1 : 1,25); AK-C (1 : 1,5); serta AK-D (1 : 1,75). Pengamatan yang dilakukan berupa sifat fisik-mekanik biopot serta pertumbuhan bibit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh terhadap sifat fisik-mekanik biopot. Hasil uji Duncan menunjukkan perlakuan AK-D adalah perlakuan dengan bobot, densitas, dan kemampuan menahan gaya luar tertinggi, serta yang paling rendah indeks penyerapan air dan kadar air biopotnya. Hasil ini mengkonfirmasi bahwa perlakuan AK-D merupakan perlakuan terbaik ditinjau dari sifat fisik-mekanik biopot yang dihasilkan. Perlakuan AK-D menghasilkan bobot, densitas, dan kemampuan menahan gaya luar tertinggi, masing-masing sebesar 70,33 g; 500,41 kg/m3; dan 138,33 N, dengan kadar air dan daya serap air terendah yaitu 11,51% basis basah dan 52,89%. Adapun parameter pertumbuhan tanaman tidak berpengaruh nyata untuk tiap perlakuan

 

Kata Kunci: Bibit, Biopot, Organik, Polybag, Sagu

Full Text:

PDF

References


Adi, D., Winarti, C., & Warsiyah, W. (2018). Kualitas pupuk organik limbah ampas kelapa dan kopi terhadap pertumbuhan tanaman. Rekayasa Lingkungan, 18(2).

Anizar, H., Sribudiani, E., & Somadona, S. (2020). Pengaruh bahan perekat tapioka dan sagu terhadap kualitas briket arang kulit buah nipah. Perennial, 16(1), 11-17.

Faijah, Fadilah, R., & Nurmila. (2020). Perbandingan tepung tapioka dan sagu pada pembuatan briket kulit buah nipah (Nypafruticans). Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 6(2), 201–210.

Farhan, Z., Notarianto, H., & Kromowartomo, M. (2018). Pengaruh pemberian dosis pupuk organik ampas kelapa terhadap produksi tanaman cabai rawit (Capsicum frutescent L). Jurnal Ilmiah Respati Pertanian, 12(1), 770–776.

Hardjowigeno, S. (2010). Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.

Murdhiani, & Rosmaiti. (2017). Pembuatan polybag organik sebagai tempat media pembibitan dari ampas tebu (Saccharum officinarum). Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu.

Nursyamsi, N. (2015). Biopot sebagai pot media semai pengganti polybag yang ramah lingkungan. Buletin Eboni, 12(2), 121-129.

Smith, H., & Idrus, S. (2017). Pengaruh penggunaan perekat sagu dan tapioka terhadap karakteristik briket dari biomassa limbah penyulingan minyak kayu putih di Maluku. Majalah Biam, 13(2), 21–32.


Article Metrics

Abstract view : 103 times | PDF view : 61 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.