Konstruksi Koreografi Tari Batara Sebagai Media Pembelajaran Seni Budaya Di Sulawesi Selatan

Nurlina Syahrir(1*),

(1) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author



Abstract


Abstrak. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi pembangunan suatu bangsa. Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui proses pembelajaran yang berkualitas. Upaya yang dilakukan peninjauan kurikulum secara berkala, sarana penunjang pendidikan, menggunakan media yang sesuai serta strategi pembelajaran yang tepat. Materi Seni Budaya yang salah satu unsurnya adalah tari, merupakan suatu perwujudan dari ekspresi personal (individu) dan sosial (komunal). Kompleksitas ekspresi tari bersumber dari pemikiran individu (seniman) sesuai dengan citarasa personalnya  yang diharapkan melahirkan “sesuatu” beserta nilai-nilai sosial (dan kultural) yang mengikatnya, dengan kata lain semua aspek terwujudkan dalam satu kesatuan secara simultan. Menari dikatakan sebagai perwujudan ekspresi personal, karena ketika menari setiap orang dipengaruhi oleh dorongan jiwa, rasa, dan kepekaan artistik yang ada dalam dirinya. Pada setiap perbuatan, termasuk menari, memiliki suatu alasan (sebab) atau makna, baik secara sadar (terencana, tersusun) maupun tidak sadar (spontan, reaktif). Ada empat fase dalam belajar tari sebagai perwujudan ekspresi budaya; bentuk, teknik, irama, dan rasa (termasuk didalamnya nilai-nilai secara kolektif) melibatkan partisipasi banyak orang. Dalam setiap tarian akan tercermin nilai-nilai budaya, yang dimiliki oleh masyarakat dari mana tarian itu berasal. Dalam banyak hal, tari dapat berfungsi memperkokoh dan cerminan masyarakat pendukungnya, kesemuanya sebagai perwujudan ekspresi kultural.  

Kata Kunci: Koreografi Tari Batara, Pembelajaran, Seni Budaya


Full Text:

PDF

References


Adshead, Janet (de), (1988), Dance Analysis, Theory and Practice, Cecil Coust, London.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (1985), Ensiklopedi Tari

Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Depdiknas. 2006. Panduan Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Seni Budaya Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.

Edi Sedyawati, (1981), Pertumbuhan Seni Pertunjukan, Seri Esni 4 Sinar Harapan, Jakarta.

………………, (ed), (1984), Tari Tinjauan Dari Berbagai Segi, Pustaka Jaya, Jakarta.

Hadi, Sumandiyo. 2003. Aspek-aspek Dasar Koreografi Kelompok (terjemahan) Yogyakarta

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Hidayat, Robby. 2005. Wawasan Seni Tari, Pengetahuan Praktis Bagi Guru Tari,

Malang: Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra UNIMA.

Holt, Claire, (1939), Dance Quest in Celebes, Lees Archives Internationales de la Dance, Paris.

……. ,(1987), Art in Indonesia Continuities and Change, Ithaca Cpmell, University Press, New York.

Koentjaraningrat, (1958), Metode Antropologi Dalam Penelitian Masyarakat dan Kebudayaan di Indonesia, Penerbit Universitas Jakarta.

Kraus, Richard, (1969), History Of The Dance, Englewood Cliffs, Prentice-Hall Inc, New Jersey

Masumah, Juju dkk. 2003. Tari Pendidikan. Metodologi Pengajaran Tari di Sekolah (Bunga Rampai). Bandung: P4ST UPI.

Munasiah Najamuddin, (1982), Tari Tradisi Sulawesi Selatan, Bhakti Baru Berita Utama, Ujung Pandang.

Murgiyanto, Sal. 1991. Koreografi. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.

Nurhani Sapada, (1975), Tari Kreasi Baru Sulawesi Selatan, CV Riantira, Ujung Pandang.

Nurlina, (2003), Bissu: Sejarah, Kedudukan dan Fungsinya, Ikapi, Lephas Unhas, Makassar.

……., (2014), Sere Jaga Nigandang, Identitas Budaya dan Perempuan Makassar, Bagaskara, Yogyakarta

Read, Herbert, (1990), Pengertian Seni, diterjemahkan oleh Soedarso Sp, Saku Dayar Sana, Yogyakarta.

Royce Peterson, Anya, (1977), The Anthropology of Dance, Bloomington and London, Indiana University Press, London.

Rusliana, Iyus. 1982. Pendidikan Seni Tari untuk SMTA. Bandung: Penerbit

Angkasa Sedyawati, Edi 1884. Tari, Tinjauan Dari Berbagai Segi. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Smith, Jecqueline. 1985. Komposisi Tari: Sebuah Petunjuk Praktis Bagi Guru (terj.

Ben Suharto). Yogyakarta: IKALASTI.

Soedarsono, (1985), Peranan Seni Budaya Dalam Sejarah Kehidupan Manusia, Kontinuitas Dan Perubahannya, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar pada Fakultas Sastra Gadjah Mada Yogyakarta, 9 Oktober 1985.

…..., (1999), Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia, Bandung.

……, (1998), Seni Pertunjukan Indonesia Di Era Globalisasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Spraedley, P. James, (1997), Metode Etnografi (terjemahan Misbah Zulfa Elizabeth), Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta.

Umar Kayam, (1981), Seni, Tradisi, Masyarakat, Seni Esni 3, Sinar Harapan, Jakarta.


Article Metrics

Abstract view : 278 times | PDF view : 75 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.