Alternatif Pangan Fermentasi dalam Pemenuhan Pangan di Masa Pandemi Covid-19

Nur Rahmah(1*),

(1) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author



Abstract


Abstrak. Sektor agribisnis berkembang sangat pesat khususnya pada industri pangan. Meskipun dimasa pandemi, setiap rumahtangga berupaya memenuhi kebutuhan pangan dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Salah satunya dengan membuat pangan fermentasi berupa pembuatan tempe. Proses fermentasi merupakan kunci keberhasilan produk tempe. Faktor-faktor yang mempengaruhi fermentasi. Proses pembuatan tempe adalah perendaman, inokulum tempe, suhu dan waktu fermentasi. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui mekanisme pembentukan tempe dan untuk mengetahui karakteristik tempe yang dihasilkan. Proses pembuatan tempe menggunakan bahan baku dari kacang kedelai, kacang merah dan bungkil kelapa. Cara pembuatan tempe melalui beberapa tahapan diantaranya pencucian, perendaman, pemasakan, pengupasan kulit, pendinginan dan pengeringan serta penambahan inokulum Hasilnya menunjukkan bahwa karakteristik tempe yang dihasilkan yaitu tempe kedelai memiliki rasa pedas/khas tempe pertumbuhan miselium yang panjang dan tebal, biji kacang kompak dan berserat, tekstur padat khas tempe, tempe kacang merah menghasilkan tekstur yang keruh, tidak ada pertumbuhan miselium, kacang tidak menyatu dan memiliki bau busuk, tempe bungkil kelapa memiliki pertumbuhan miselium yang panjang dan tebal, kompak dan berserat, tekstur padat khas tempe, rasa kelapa; dan di tempe itu campuran lontong dan merah kacang memiliki miselium tipis, biji kacang yang padat dan berserat, tekstur padat yang hampir lembek, dan memiliki rasa asam.

 

Kata Kunci: Fermentation, Mycelium Growth, Tempe

Full Text:

PDF

References


Ahnan-Winarno, A.D., L. Cordeiro, F.G. Winarno, J. Gibbons and H. Xiao. 2021. Tempeh: A Semicentennial Review On Its Health Benefits, Fermentation, Safety, Processing, Sustainability and Affordability. Comprehensiv Reviews In Food Science and Food Safety 20(2): 1717- 1767.

Dwiatmaka, Y., E. Lukitaningsih, N. Yuniarti and S. Wahyuono. 2021. Fermentation of Soybean Seeds Using Rhizopus oligosporus for Tempeh Production and Standardization Based on Isoflavones Content. Preprints Article 1: 1-11.

Hakim, L. 2017. Pembuatan Cookies dengan Substitusi Tepung Tempe. Tugas Akhir. Politeknik NSC. Surabaya.

Kaczmarska, K., M. Taylor, U. Piyasiri and D. Frank. 2021. Flavor and Metabolite Profiles of Meat, Meat Substitutes, and Tradisional Plant-Based High-Protein Food Products Available in Australia. Foods 10(4): 1-16.

Kumalasari, R. 2012. Pengaruh Konsentrasi Inokulum Terhadap Kualitas Tempe Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Var. Grobogan. Skripsi. Universitas Kristen Satya Wacana.

Romadoni, A. 2015. Pengaruh Media Perasan Kulit Nanas (Ananas comosus) dan Lama Fermentasi Terhadap Kualitas Fisik Tempe Kedelai (Soja max L.). Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya.

SNI. 2009. Tempe Kedelai. Badan Standardisasi Nasional SNI 3144:2009. Jakarta.

Suparno, Giyanto, W. Kusumadati dan A. Sadono. 2020. Pengaruh Lama Perendaman Kedelai dan Proporsi Tepung Beras sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Gizi Tempe. Jurnal AGRIENVI 14(2): 50-58.

Triyono, M., Nazaruddin dan W. Werdiningsih. 2017. Uji Aktivitas Inokulum Tempe Dari Bahan Limbah Kulit Pisang Terhadap Mutu Tempe Kedelai. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan 3(1): 200-206.

Yuliani, S dan H. Mardesci. 2017. Pengaruh Penambahan Tepung Ampas Tahu Terhadap Karakteristik Biskuit yang Dihasilkan. Jurnal Teknologi Pertanian 6(1): 1-11.


Article Metrics

Abstract view : 608 times | PDF view : 703 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.