Analisis Sifat Magnetik Residu Tanah Pertanian Sebagai Solusi Menjaga Ketahanan Pangan
(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author
Abstract
Abstrak. Ketahanan bahan pangan di Indonesia mulai memprihatinkan karena devisit akan ketersediaan beras akibat gagal panen saat terjadi bencana, apalagi jika ditambah dengan kesuburan tanah pertanian yang terganggu akibat adanya kandungan logam berat pada tanah pertanian. Salah satu sumbangan terbesar logam berat pada lahan pertanian dikarenakan penggunaan pestisida yang berlebihan. Keberadaan logam berat dapat diketahui dengan menelusuri sifat magnetik pada sedimen. Telah dilakukan penelitian di Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan salah satu daerah swasembada beras di Indonesia, tepatnya pada 6 kecamatan dan 10 desa yaitu Kecamatan Kulo Desa mario, Kecamatan Baranti Desa Panreng, Kecamatan Pancarijang Desa Kadidi, Kecamatan Maritengngae Desa Kanie, Kecamatan Pitu Riawa Desa Lasiwala dan Kecamatan Watang Sidenreng Desa Talawali, Desa Empagae, Desa Kanyuara, Desa Aka-akae, Desa Damai. Pengambilan sampel dan analisis Suseptibilitas magnetik tanah dilakukan pada lapisan atas sebagai parameter kesuburan tanah pertanian, dengan tujuan untuk menganalisis nilai suseptibilitas magnetik pada residu tanah pertanian dan menganalisis sifat mineral magnetik pada residu tanah pertanian. Hasil analisis kualitatif menunjukan rentang nilai suseptibilitas magnetik frekuensi rendah 10,4 x 10-8 m3/kg sampai 71,5 x 10-8m3/kg. Hasil nilai χFD (%) yang diperoleh berada pada rentang 1,26% - 3,42%, Lahan dengan nilai χFD (%) kurang dari 2% mengindikasikan bahwa sampel tanah tersebut mengandung bulir multi domain (MD) dan masih memiliki kesuburan tanah yang baik untuk bercocok tanam, sedangakan tanah dengan nilai χFD (%) 2-10% mengindikasikan bahwa sampel tanah tersebut memiliki domain superparamagnetik (SP) dan mengandung bulir stable single domain (SSD), sehingga telah mengalami penurunan kesuburan tanah untuk bercocok tanam.
Kata Kunci: Tanah pertanian, Residu, Suseptibilitas magnetik
Full Text:
PDFReferences
Ali HK, 2012. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Atafar, Z., Mesdaghinia, A., Nouri, J., Homaee, M., Yunesian, M., Ahmadimoghaddam, M., & Mahvi, A. H. (2010). Effect of fertilizer application on soil heavy metal concentration. Environmental Monitoring and Assessment, 160(1–4), 83–89.
Ayari F., Hamdi H., Jedidi N., Gharbi N., Kossai R. 2010. Heavy Metal Distribution in Soil and Plant in Municipal Solid Waste Compost Amended Plots. Int. J. Environ Sci Tech, 7(3):465-472
Bijaksana, S., Huliselan, E., Safiuddin, L. O., Fitriani, D., Tamuntuan, G., & Agustine, E. (2013). Rock Magnetic Methods in Soil and Environmental Studies: Fundamentals and Case Studies. Procedia Earth and Planetary Science, 6, 8–13.
Dearing, J. A. (1999). Environmental Magnetic Susceptibility Using the Bartington MS2 System. Using the Bartington MS2 System, 52.
Fadli, A.C., 2018. Bukan Sidrap, Ini Daerah dengan Produksi Padi Tertinggi di Sulsel 2018. https://rakyatku.com/read/126252/bukan-sidrap-ini-daerah-dengan-produksi-padi-tertinggi-di-sulsel-2018. Diakses pada 19 Maret 2021
Haris V. 2013. Studi Awal Perubahan Sifat Magnetik Tanah Akibat Pemakaian Pupuk Kimia. Jurnal Sainstek Vol. V No.2:97-102
Hunt, C.P., Moskowitz, B.M., Banerjee, S.K. 1995. Magnetik Properties of Rocks and Minerals.
Samanta, S., Amrutha, K., Dalai, T.K., Kumar, S., 2017. Heavy metals in the Ganga (Hooghly) River estuary sediment column: evaluation of association, geochemical cycling and anthropogenic enrichment. Environ. Earth Sci. 76 (140). https://doi.org/10.1007/
Shu-hai, G., Xiao-li,W., Li, Y., Jie-jiang, C., Jun-cheng, Y., 2016. Investigation on Fe, Mn, Zn, Cu, Pb and Cd fractions in the natural surface coating samples and suflicial sediments in the Songhua River, China. J. Environ. Sci. 18, 1193–1198.
Sudarningsih, S., Bijaksana, S., Ramdani, R., Hafidz, A., Pratama, A., Widodo, W., Iskandar, I., Dahrin, D., Fajar, S.J., Santoso, N.A. 2017. Variations in the Concentration of Magnetic Minerals and Heavy Metals in Suspended Sediments from Citarum River and Its Tributaries, West Java, Indonesia. Geosciences, 7, 66.
Tiwow, V. A., Arsyad, M., Sulistiawaty, Rampe, M. J., and Tiro, W. I. B. 2019. Analysis of Magnetic Minerals Types of Iron Sand in Sampulungan Beach, Takalar Regency Based on the Value of Magnetic Susceptibility. Materials Science Forum, 967, 292-298.
Togibasa, O., Bijaksana, S., and Novala, G. C. (2018). Magnetic properties of iron sand from the Tor River Estuary, Sarmi, Papua”. Geosciences, 8, 113.
Zhang, C., Qiao, Q., Piper, J. D. A., Huang, B., 2011. Assessment of heavy metal pollution from a Fe-smelting plant in urban river sediments using environmental magnetic and geochemical methods. Environ. Pollut. 159, 3057–3070. https://doi.org/10.1016/j.envpol.2011.04.006.
Article Metrics
Abstract view : 174 times | PDF view : 19 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.