Etnomatematika Pada Bangunan Pionering Pramuka
(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author
Abstract
Abstrak. Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar akan semakin bermakna apabila dikaitkan dengan kegiatan ektrakulikuler siswa, Pramuka merupakan ekstrakurikuler yang mengajarkan banyak hal salah satunya keterampilan Tali-temali atau Pionering yang didalamnya sarat akan unsur Geometri. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis nilai-nilai Matematika yang terdapat pada pembuatan bangunan Pionering Pramuka ditinjau dari objek pembelajaran Matematika Sekolah. Penelitian dilakukan di UKM Pramuka UNM dengan meminta anggota Pramuka untuk membuat beberapa bangunan Pionering. Untuk menguatkan data yang dimiliki maka peneliti selanjutnya melakukan wawancara kepada anggota Pramuka sebagai pembuat Pionering dan Pembina Pramuka yang bergelut dibidang Matematika untuk memperoleh data yang lebih mendalam. Teknik analisis data yang digunakan mengacu pada tahap kondensasi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dalam proses pembuatan bangunan Pionering Menara Kaki Tiga, Jemuran, Karapan, dan Tandu terdapat konsep matematika atau nilai-nilai etnomatematika yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika Sekolah Dasar. Anggota Pramuka mengonstruk bangunan Pionering tidak menggunakan pengukuran secara matematis, hanya mengandalkan pengalaman dan intuisi yang dimiliki.
Kata Kunci: Matematika Sekolah, Pramuka, Pionering.
Full Text:
PDFReferences
Balitbang dan Perbukuan. (2020). Keputusan Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Nomor 018/H/KR/2020 Tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Berbentuk
Sekolah Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus
Gatot Muh. Setyo, dkk. (2008). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Hvidsten, Michael. (2005). Geometry:with geometry explorer.Singapore: Mc Graw Hil.
Kemendikbud. (2014). Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan
Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah.
M. Rosa, D. O. (2011). Ethnomathematics: The Cultural Aspects of mathematics. 32-54.
Menteri Pendidikan Nasional. (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Miles, M. B., & Huberman, M. A. (1994). Qualitative data analysis: an expanded
sourcebook (2rd ed). London: Sage Publication.
Moedjiono & Moh. Dimyanti. (1993). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Derektorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Spradley, J. (2007). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV.
Alfabeta.
Suyono, Soemoenar, (2014) Objek Pembelajaran Matematika Sekolah. In: Objek
Pembelajaran Matematika Sekolah. Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-40. ISBN
X
Wahyu, S., Setiawan, T. B., & Sunardi. (2018). Etnomatematika pada Pura Mandara Giri
Semeru Agung sebagai Bahan Pembelajaran Matematika. KadikMa, 156-164.
Article Metrics
Abstract view : 324 times | PDF view : 46 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.