UPAYA MENGATASI PERGAULAN BEBAS MELALUI PENERAPAN HUKUM COULOMB DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH

Irwan B(1*),

(1) Madrasah Aliyah Negeri 3 Bone
(*) Corresponding Author



Abstract


Sebuah pemandangan yang kurang sejuk dimata, ketika seorang anak yang merupakan generasi tumpuan masa depan kehidupan manusia, generasi pengusung harapan dan pilar kebangkitan bangsa terperosok dalam lumpur budaya yang menyesatkan yaitu pergaulan bebas khususnya dikalangan peserta didik (siswa). Artikel ini bertujuan untuk mengetahui upaya dalam mengatasi pergaulan bebas melalui penerapan hukum Coulomb dalam lingkungan sekolah. Diantara variabel yang berpengaruh terhadap besarnya gaya listrik (tarik-menarik atau tolak-menolak) pada hukum Coulomb adalah jarak antar muatan. Jadi berdasarkan variabel tersebut maka dengan membatasi jarak pada interaksi siswa dengan lawan jenisnya sangat perlu untuk dilakukan. Dari 190 responden diperoleh rata-rata 75,13% yang menyatakan bahwa untuk mengatasi pergaulan bebas dapat dilakukan dengan pemisahan kelas/kelompok untuk laki-laki dan perempuan, pemisahan toilet laki-laki dan perempuan, pemisahan kantin untuk laki-laki dan perempuan, serta pemisahan laki-laki dan perempuan dalam kegiatan ektrakurikuler. Dengan demikian hukum Coulomb dapat diterapkan dalam lingkungan sekolah sebagai upaya untuk mengatasi pergaulan bebas.  

Kata Kunci: Pergaulan Bebas, Hukum Coulomb, Pemisahan Laki-Laki dan Perempuan

It is an unsightly witnessing the children of this age, the future foundation of nation, the next generation of hope, the pillars of world’s development and glory falls into some cultural misleading appearing such as promiscuity among teenagers. This paper aims to find out the efforts to overcome promiscuity through the application of the Coulomb’s law, especially around the school environment. One of variable that influences the amount of electrical force (repel or attract each other) in Coulomb’s law is distance of separation between the two charges. Based on that theory, it can be concluded that it is very important to limit the distance of students’ interaction with their opposite sex. 75.13% of 190 respondents stated that promiscuity can be done by separating male and female classes, separation of toilets, canteens, and separation in extracurricular activities. Thus Coulomb’s law can be applied in the school environment as an effort to overcome the promiscuity.

Keywords: Promiscuity, Coloumb’s Law, Separation of Male and Female

Full Text:

PDF

References


Baiquni, Ahmad, Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, PT. Dana Bhakti Prima Yasa, Yogyakarta, 1996.

H. Lilis, Pergaulan Bebas: Penyebab, Akibat dan Cara Mengatasinya, 2017. Website: http://kabar sumbawa.com/2017/01/05/pergaulan-bebas-penyebab-akibat-cara-mengatasinya/amp/, diakses tanggal 23 Nopember 2017.

Sunardi, Etsa Indra Irawan, Fisika Bilingual, Yrama Widya, Bandung, 2006.

T. Barotut, Pengaruh Pemisahan Kelas Peserta Didik Laki-laki dan Perempuan Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MA Sunan Pandanaran Yogyakarta, Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2016.

Nurhasmah Wini Implementasi Pendidikan Seksual Untuk Anak Usia Dini. Universitas Pendidikan Indonesia. repository.upi.edu, perpustakaan.upi. edu. Bandung, , 2015.

Nurhayati Eti, Binu Nurul Yasin, Pengaruh Lingkungan Sosial dan Non Sosial Pondok Pesantren Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII MTs Husnul Khotimah Pondok Pesantren Husnul Khotimah Manis Kidul Jalaksana, Kuningan, Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Tarbiyah, STAIN Cirebon, Jurnal EduMa, Vol.1 Edisi 1, 2009.


Article Metrics

Abstract view : 1282 times | PDF view : 172 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.