KOMPETENSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PKK KONSENTRASI TATA BUSANA DALAM RANGKA MENGEMBANGKAN LAPANGAN KERJA WIRAUSAHA BUSANA

Sitti Maryam(1*),

(1) 
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.2685/homeec.v9i1%20PEB.182

Abstract


Konsep “link & match” antara perguruan tinggi dengan dunia usaha khususnya usaha busana, semacam irisan yang menjembatani antara program perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia usaha. Namun pada prakteknya, terutama di Indonesia masih sering jauh dengan kenyataan, sebagai contoh, kebijakan di dunia pendidikan tinggi Indonesia membuat pihak perguruan tinggi mempertahankan bahwa jenjang pendidikan akademis haruslah melewati jenjang seperti D2, D3, S1, S2 dan S3 dan tidak ada kredit apapun yang bisa diperoleh tanpa melewati suatu ujian atau kuliah secara formal, termasuk juga pengalaman bertahun-tahun di dunia kerja atau lapangan. Hal ini juga dikarenakan sifat perguruan tinggi yang lebih “lecture center oriented” dibandingkan “student center oriented“, sehingga bila terjadi argumentasi mahasiswa dengan dosen, maka sulit memperoleh nilai grade yang baik atau bahkan sulit lulus.

Perilaku tersebut di atas menumbuhkan budaya apatis di kebanyakan kalangan mahasiswa, meskipun tidak semua dosen berperilaku demikian (Tshahindra 2009 dalam Ana Rahmi (2010). Sedangkan dunia usaha busana sendiri juga sering beranggapan bahwa lulusan Sarjana itu masih belum bisa langsung “on the fly” pada praktek di lapangan. Alias masih dianggap nol, belum tahu apa-apa, paling hanya 20% ilmu yang diserap selama kuliah yang dapat dipergunakan di dunia kerja. Akibatnya, sering ada pelatihan berkesinambungan bagi para “fresh graduate” seperti program: graduate trainee, management trainee dan lain lain, untuk memberikan kesiapan bagi para lulusan baru bekerja di dunia usaha busana. Ke dua pihak ini tentunya memberi iklim yang tidak baik, dimana dunia usaha memerlukan tenaga kerja yang memang handal dan aplikatif di bidangnya, sedangkan lulusan perguruan tinggi yang melimpah justru belum mendapatkan pekerjaan dengan bidang yang sesuai jurusannya. Hal yang perlu dilakukan merupakan salah satu upaya membentuk jembatan yang lebih erat antara pihak perguruan tinggi dan dunia usaha. Melalui pendidikan usaha dibidang ilmu tertentu misalnya sandang  (busana), maka bisa diketahui harapan pihak dunia usaha khususnya usaha busana mengenai program usaha yang selama ini dijalankan oleh mahasiswa, sebagai salah satu kesiapan mahasiswa bila sudah lulus nanti, tidak mengalami kesenjangan dengan kebutuhan dunia usaha.

 

Key Words: Kompetensi mahasiswa, Jurusan PKK Tata Busana, wirausaha busana


Article Metrics

Abstract view : 313 times |

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Penerbit:
Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.
Alamat redaksi : Jurusan PKK Fakultas Teknik Kampus UNM, Parangtambung Makassar 90224

 Crossref logodimensions.png