KEHIDUPAN PASCA KONFLIK DAN KETEGANGAN RELASI SOSIAL: SUATU ANCAMAN KEHANCURAN SOCIAL CAPITAL TRUST

M. Saleh Laha(1), Fatmawada Sudarman(2), Moh. Nutfa(3*),

(1) Dosen/Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik YAPIS Biak
(2) Dosen/Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik YAPIS Biak
(3) Peneliti Konflik/ Direktur Lembaga Pusat Studi Sosial dan Kebijakan Daerah (PS2KD), Sulawesi Tengah
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/prd.v1i2.18549

Abstract


Realitas sosial selalu tidak lepas dari konflik dan ketegangan relasi sosial. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan dua studi kasus, yaitu kehidupan sosial masyarakat Poso pasca konflik dan relasi sosial antar etnik di Biak Papua yang diteliti secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa masyarakat Poso faktual masih terikat oleh ingatan konflik dimasa lalu yang menghambat proses damai sejati. Sedangkan relasi sosial antara etnik pribumi dengan etnik pendatang ditanah Biak Papua turut mengalami ketegangan sosial akibat dari kompetisi ekonomi sehingga mematikan nilai-nilai kooperatif. Disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia rentan mengalami keretakan yang berakibat pada kehancuran modal sosial kepercayaan (trust). Disarankan pentingnya revitalisasi nilai-nilai budaya lokal serta dukungan kebijakan tata kelola konflik yang inheren.


Keywords


Modal sosial; Trust; Konflik Relasi sosial; Etnik; Penerimaan sosial

Full Text:

PDF

References


Cangara, S. (2013). Iii 41. SOCIUS: Jurnal Sosiologi, 2013, XIV, 41–47.

F Fukuyama. (2002a). Trust: kebajikan sosial dan penciptaan kemakmuran. Qalam.

F Fukuyama, R. (2002b). The great disruption: hakikat manusia dan rekonstitusi tatanan sosial. Qalam.

Irawati A. dkk. (2001). Kerusuhan Sosial di Indonesia. PT Gramedia Widiasarana.

J Hasbullah. (2006). Social capital: Menuju keunggulan budaya manusia Indonesia. MR-United Press.

JW Creswell. (2014). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed Edisi Ketiga. Pustaka Pelajar.

L Trijono. (2004). Potret retak Nusantara: studi kasus konflik di Indonesia. Yogyakarta.

L Trijono. (2007). Pembangunan sebagai perdamaian: rekonstruksi Indonesia pasca-konflik. books.google.com.

Laha, M.S., Kasnawi, M.T., R. A. (2016). Dampak Perebutan Sumber Daya Pasar Terhadap Relasi Sosial Antar Pedagang. Jurnal Analisis, 5 No. 2.

LIliweri, A. (2005). Prasangka&Konflik Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultural. PT LKIS Pelangi Aksara.

M Pamuji, H Nanang, G Miqdad, L. S. (2008). Success Story Mekanisme Komunitas dalam Penanganan dan Pencegahan Konflik: Studi kasus di Desa Wayame (Ambon) dan Desa Tangkura (Poso). FES.

Nutfa, M., & Anwar, S. (2015). Membangun Kembali Perdamaian: Rekonsiliasi Konflik Komunal Berbasis Trust. Kritis, 1(1), 133–142.

Nutfa, M., Pulubuhu, D. A. T., & Cangara, S. (2016). Kegagalan Rekonsiliasi Masyarakat Poso Pasca Konflik Komunal. Jurnal Analisis, 5(2), 168–174.

Poloma, M. M. (2007). Sosiologi Kontemporer. PT. Raja Grafindo Persada.

Riyanti, P. (2013). Relasi Sosial Pedagang Etnis Cina Dan Etnis Jawa Di Pasar Tradisional. Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture, 5(1), 53–63. https://doi.org/10.15294/komunitas.v5i1.2373


Article Metrics

Abstract view : 574 times | PDF view : 112 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.