Patuntung Sebagai Kepercayaan Masyarakat Kajang Dalam (Ilalang Embayya) Di Kabupaten Bulukumba

Hasan Hasan(1*), Hasruddin Nur(2),

(1) Antropologi, SMA Negeri 5 Bulukumba
(2) Universitas Sawerigading Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/pir.v2i2.9981

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis ; (1) eksistensi Patuntung sebagai ajaran masyarakat Kajang Dalam (ilalang embayya); (2) fungsi Patuntung bagi masyarakat Kajang Dalam (ilalang embayya); (3) bentuk aplikasi Patuntung dalam kehidupan masyarakat Kajang Dalam (ilalang embayya). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik penentuan dan pengambilan sasaran informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Maksudnya, penentuan sampel informan ditentukan dengan sengaja berdasarkan kriteria masyarakat Kajang Dalam yang bertempat tinggal di dalam Kawasan Adat Ammatoa maupun di luar Kawasan Adat Ammatoa. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif melalui tahap reduksi data, penyajian data, serta verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa Patuntung sebagai kepercayaan masyarakat Kajang Dalam (ilalang embayya) (1) kepercayaan Patuntung pertama kali dimulai dari munculnya manusia pertama yakni ammatoa (bohe pertama) dengan sumber ajarannya Pasang ri Kajang yang mengajarkan hidup sederhana, hidup dalam keadaan bersih, sembahyang secara terus menurus, dan ritual-ritual dalam ajaran Patuntung masih dilakukan sampai sekarang; (2) berfungsi sebagai ajaran, penyelamat, kontrol sosial, dan pemersatu, (3) sebagai aplikasi kepercayaan Patuntung dalam hubungan dengan Tu Rie A’rakna (Allah SWT), hubungan dengan tallasa kamase-mase (hidup sederhana), dan hubungan dengan lingkungan alam. Oleh karena itu, berdasarkan temuan yang telah diperoleh disarankan agar masyarakat Kajang Dalam (ilalang embayya) ajaran Patuntung yang pada hakikatnya harus direalisasikan dengan memadukan syariat agama Islam, pemerintahan dengan Adat Ammatoa sekiranya tetap melestarikan atau menjaga nilai-nilai ajaran Patuntung agar tidak tergerus oleh arus globalisasi, dan bagi pembaca, materi dari hasil tesis ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan untuk menanamkan sikap tallasa kamase-masea (hidup sederhana) sebagai jalan hidup dan bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan referensi.


Keywords


Patuntung; Masyarakat Kajang Dalam

Full Text:

PDF

References


Ali, Abdullah. 2007. Sosiologi Pendidikan dan Dakwah. Cirebon: STAIN Press.

Abu, Hamid,dkk 1979. Penelitian Potensi Perekonomian Daerah Sulawesi Selatan : Suatu Studi Identifikasi Sosio-Antropologi Ekonomi Tentang Tanah, Wiraswasta dan Migrasi Keluar, Proyek Penelitian “Dinamika Masyarakat” Ujung Pandang : Leknas LIPI Kerjasama dengan Universitas Hasanuddin

Arman, B. 2016. Aplikasi Ajaran Patuntung Dalam Komunitas Adat Ammatoa Desa Tanah Towa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba. (Artikel Online) diakses 10 Februari 2018.

Akib, Yusuf. Potret Manusia Kajang, Makassar : Pustaka Refleksi, 2003

Brata, Trisnu Nugroho. 2007. Antropologi Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta : Erlangga (Esis)

Gerertz Clifford, 1992, Kebudayaan & Agama. Yogyakarta : Kanisius

Grathoff, Richard. 2000. Kesesuaian Antara Alfred Schutz dan Talcott Parsons: Teori Aksi Sosial. Jakarta: Kencana.

Hafid, Abdul. 2013. Sistem Kepercayaan pada Komunitas Adat kajang Desa Tana Toa Kecamatan Kajang Kabupaten Bulukumba.(Artikel Online) diakses 1 Februari 2018.

Haviland, William A. 1999. Antropologi. Jilid 1. (Alih bahasa R.G. Soekadjo). Jakarta: Erlangga.

Katu, Samiang, Local Islam In Indonesia : Religion “Patuntung” In Kajang, JICSA 03 No 02 (2014)

Koenjaraningrat. 1980. Sejarah Teori Antropologi. Jakarta: UI. Press.

Koenjaraningrat. 1985. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.

Koenjaraningrat. 1992. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat.

Koenjaraningrat. 1997. Metode Penelitian Masyarakat. Gramedia : Jakarta

Koenjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Reneka Cipta.

Munarfah dan Hasan. 2009. Metode Penelitian. Makassar: Prasse.

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Maryaeni. 2005. Metode penelitian kebudayaan. Jakarta : Bumi aksara


Article Metrics

Abstract view : 3475 times | PDF view : 208 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Dipublikasikan oleh :

Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

Jalan Bontolangkasa Makassar Email: uji@unm.ac.id

085399235423

 

Phinisi Integration review telah terindex oleh :

 

 

 

Phinisi Integration review dilisensi oleh :

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

View My Stats

Phinisi Integration Review Editorial: