PERAN GURU ANTROPOLOGI TERHADAP PENGEMBANGAN MINAT MATA PELAJARAN ANTROPOLOGI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN BANTAENG

Riska Baso(1), Muh. Basir Said(2), Ahmad Ismail(3), Pawennari Hijjang(4), Safriadi Safriadi(5*),

(1) Hasanuddin University
(2) Hasanuddin University
(3) Hasanuddin University
(4) Hasanuddin University
(5) Hasanuddin University
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/pir.v6i2.44266

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peran guru Antropologi terhadap pengembangan minat mata pelajaran Antropologi di SMA Negeri se-Kabupaten Bantaeng (2) Faktor Penghambat peran guru Antropologi terhadap pengembangan minat mata pelajaran Antropologi di SMA Negeri se-Kabupaten Bantaeng, dan (3) Upaya yang telah dilakukan guru untuk mengatasi hambatan peran guru Antropologi terhadap pengembangan minat mata pelajaran antropologi di SMA Negeri se-Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yang dianalisa secara deskriptif. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan penelitian lapangan melalui metode observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan melibatkan beberapa informan yaitu guru yang mengajar mata pelajaran Antropologi di SMA Negeri se-Kabupaten Bantaeng.

 

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Adapun peran guru Antropologi terhadap  pengembangan minat mata pelajaran Antropologi di SMA Negeri se-Kabupaten Bantaeng telah dilakukan dengan baik, dengan menjadi Pembimbing yakni guru Antropologi tersebut berupaya memberikan pelajaran secara informatif dan sistematis dalam proses pembelajaran Antropologi. Peran guru sebagai motivator ialah memberikan bentuk motivasi, dorongan dan nasehat terhadap peserta didik, dan peran guru sebagai fasilitator ialah memfasilitasi peserta didik berupa metode, media serta peralatan belajar dalam proses pembelajaran Antropologi. (2) terdapat dua faktor penghambat, yakni faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal tersebut mengarah ke kondisi fisik dan psikis peserta didik yang tergabung dalam kelas Bahasa yang sering didiskriminasi. Kemudian faktor kedua yakni faktor eksternal, meliputi keadaan guru yang Antropologi yang masih sedikit, tidak adanya ketersediaan buku paket Antropologi sebagai penunjanjang dalam proses belajar mengajar, serta kondisi lingkungan dengan sering munculnya stigma negatif terhadap kelas Bahasa yang berpengaruh terhadap kondisi mental peserta didik (3) Adapun upaya yang telah dilakukan guru untuk mengatasi hambatan terhadap pengembangan minat mata pelajaran Antropologi adalah dengan memberikan motivasi kepada peserta didik dalam bentuk dukungan dan nasehat, selain itu guru menerapkan metode belajar dengan menyesuaikan kondisi peserta didik, memfasilitasi peserta didik dengan belajar di laboratorium serta menggunakan media dan memanfaatkan teknologi dalam proses belajar mengajar.

 

Kata kunci : Peran guru, Antropologi, minat peserta didik, kelas Bahasa.


Full Text:

DOWNLOAD PDF

References


Agustina, R. (2017). Peran Guru Sebagai Fasilitator Dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 1 Wonosobo, Kabupaten Tenggamus. Skripsi. Lampung Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung: Tidak Dipublikasi.

Astuti, S.P. (2015). Pengaruh Kemampuan Awal dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fisika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 5(1).

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bantaeng. Bantaeng Dalam Angka 2020.

Damayanti, H. L., & Anando, A. A. (2021). Peran Guru Dalam Menumbuhkembangkan Kemandirian Siswa Melalui Pembelajaran Inkuiri. Jurnal Sinestesia, 11(1), 52-59

Djamarah, Syaiful Bahri. (2010). Guru dan Anak Didik Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Eka yulianingsih. (2014). Peran Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Akidah Akhlak Siswa Kelas I Di MIN Ngestiharjo,Wates. Skripsi. Yogyakarta.

Jannah, M., & Junaidi, J. (2020). Faktor Penghambat Guru sebagai Fasilitator dalam Pembelajaran Sosiologi di SMAN 2 Batusangkar. Jurnal Sikola: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pembelajaran, 1(3), 191-198.

Koentjaraningrat. (1994). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Koentjaraningrat. (1997). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Miles, M. d. (1992). Analisis Data Kualitatif, Buku Sumber Tentang Metode- Metode Baru. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Minsih, M. (2018). Peran guru dalam pengelolaan kelas. Profesi pendidikan dasar, 5(1), 20-27.

Rochana, Totok (2010). keberadaan dan kendala pembelajaran antropologi di SMA. Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture 2 (2).

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Supardi, S.U., dkk. (2015). Pengaruh Media Pembelajaran Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Fisika. Formatif: Journal Ilmiah Pendidikan MIPA. 2(1).

Usman, M. U. (1999). Menjadi Guru Profesional, Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wati, N. W., & Wati, N. W. (2018). Peran Guru Pada Siswa Disabilitas di Sekolah Luar Biasa Kota Surabaya. BioKultur, 7(1), 72-87.


Article Metrics

Abstract view : 139 times | DOWNLOAD PDF view : 22 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Dipublikasikan oleh :

Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

Jalan Bontolangkasa Makassar Email: uji@unm.ac.id

085399235423

 

Phinisi Integration review telah terindex oleh :

 

 

 

Phinisi Integration review dilisensi oleh :

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

View My Stats

Phinisi Integration Review Editorial: