Sohibu Baiti: Rebana dan Dakwah di Mandar (1990 – 2014)

Rosdiana Hafid(1*), Syahrir Kila(2), Darman Manda(3), Ahmadin Ahmadin(4),

(1) Balai Pelestarian Nilai Budaya, Sulawesi Selatan
(2) Badan Riset dan Inovasi Nasional
(3) Universitas Negeri Makassar
(4) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/pir.v5i3.38104

Abstract


Sohibu Baiti: Tambourines and Da'wah in Mandar (1990-2014). This research aims to determine the background of the establishment of the Sohibu Baiti tambourine group, the development of the Sohibu Baiti tambourine group, and the role of Sohibu Baiti in Da'wah and Culture in Mandar. The research method used in this study is a historical research method which includes heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. In this study, the background of the establishment of Sohibu Baiti was the lack of knowledge of tambourine music among the Mandar people in particular. The development of this group started from inappropriate to performing in international activities. The role of this group has succeeded in carrying out propaganda and cultural symbols through the art of tambourine music and inspiring the emergence of similar groups. It can be said that the Sohibu Baiti group has contributed to the advancement of Mandar art, especially the art of tambourine.

 

Sohibu Baiti: Rebana dan Dakwah di Mandar (1990-2014). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang berdirinya kelompok rebana Sohibu Baiti, perkembangan kelompok rebana Sohibu Baiti, dan Peran Sohibu Baiti Dalam Dakwah dan Kebudayaan di Mandar. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang meliputi heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Dalam penelitian ini diketahui bahwa latar belakang berdirinya Sohibu Baiti adalah untuk melestarikan kesenian music rebana dikalangan masyarakat Mandar pada khususnya. Perkembangan kelompok ini berawal dari sekitar tempatnya sampai pentas di kegiatan internasional. Peran kelompok ini telah berhasil melakukan syiar dakwah dan kebudayaan melalui kesenian musik rebana dan mengilhami kemunculan kelompok sejenis. Hal ini dapat disimpulkan bahwa keberadaan kelompok Sohibu Baiti ini telah berkonstribusi pada pemajuan kesenian Mandar khususnya kesenian rebana.


Keywords


Ammana Cammana; Da'wah; Maestro; Mandar; Tambourine; Art; Ammana Cammana; Dakwah; Maestro; Mandar; Rebana; Seni

Full Text:

DOWNLOAD PDF

References


AB, S. 2016. Pengantar Soiologi Dakwah. Jakarta: Penerbit Kencana.

Adi, MR. 2009. Mengenal seni musik tradisional. Bandung: PT Wacana Gelora Cipta.

Amin, S.M. 2015. Sejarah dakwah. Jakarta: AMZAH.

Albi, A dan Johan, S. 2018. Metodologi penelitian. CV Jejak.

Al-Faruqi, Ismail R. 1993. Islam dan kebudayaan. Bandung: Mizan.

Arifin, Z. 2015. Bentuk pertunjukan dan fungsi kesenian musik rebana Group Asy-Syabab di Desa Trahan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang. Universitas Negeri Semarang.

Anggiani, D.A. 2018. Musik rebana Gita Nada SDN. Depok 01 di Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang: Kajian Aransemen Musik dan Bentuk Penyajian. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Azis, A. 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta: Penerbit Kencana.

Cammana. 2018. Wawancara. Limboro, Tinambung.

Daliman. 2012. Islamisasi dan perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia. Yogyakarta: Ombak Dua.

Faizah dan Effendy. 2006. Psikologi Dakwah. Jakarta: Prenada Media Group.

Hafid, R. 2018. Biografi Cammana (Parrabana Tobaine Maestro asal Mandar). Makassar: Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Selatan.

Ilahi, W. dan Polan, H.H. 2007. Pengantar Sejarah Dakwah. Jakarta: Penerbit Kencana.

Kaslan. 2019. Seni rebana dan nilai Islam di Desa Sinar Palembang Lampung Selatan. Universitas Islam Negeri Radeng Intan Lampung.

Takari, M., dkk. 1995. Karya musik dalam konteks seni pertunjukan. Universitas Sumatera Utara Press.

Madani, A.B. 2016. Dakwah dan perubahan sosial. Lentera, Vol.1 Nomor 1.

Mawardi. 2018. Sosiologi dakwah kajian teori sosiologi Al Qur'an dan Al Hadits. Ponorogo: Uwals Inspirasi Indonesia Kabupaten Ponorogo.

Moleong. 2007. Metodologi penelitian kualitatif edisi revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Monoharto, G., dkk. 2003. Seni tradidional Sulawesi Selatan. Makassar: Lamacca Press.

Munir dan Ilahi, W. 2006. Manajemen dakwah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Nurmadinah. 2016. Dakwah dalam bingkai tradisi Etnik Makassar (Studi fenomenologi tradisi parrabana di Kelurahan Mosso Dhua Kecamatan Sendana Kabupaten Majene). Makassar: Universitas Islam Negeri Makassar.

Pujianto. 2017. Sejarah rebana dari penyambutan nabi hingga ke Indonesia. Duta Islam.

Alimuddin, M.R. 2011. Mandar nol kilometer: Membaca Mandar lampau dan hari ini. Yogyakarta: Ombak.

Ayu, M.R. 1996. Problem pengembangan seni kontemporer Islam. Jakarta: Yayasan Festival Istiqlal.

Sinaga, S.S. 2006. Fungsi dan ciri khas kesenian rebana di Pantura Jawa Tengah. Harmonia Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni.

Syamsuddin, H. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta. Ombak

Tarmimie, M. 2018. Konsep Dakwah Jabatan Agama Islam Serawak dalam Masyarakat Dayak. Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh.


Article Metrics

Abstract view : 152 times | DOWNLOAD PDF view : 26 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Dipublikasikan oleh :

Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

Jalan Bontolangkasa Makassar Email: uji@unm.ac.id

085399235423

 

Phinisi Integration review telah terindex oleh :

 

 

 

Phinisi Integration review dilisensi oleh :

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

View My Stats

Phinisi Integration Review Editorial: