Addatuang Sawitto (1942-1960)

Fuji Indira(1*), Mustari Bosra(2), Najamuddin Najamuddin(3),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/pir.v4i2.22083

Abstract


The results show that the role and function of Addatuang Sawitto before independence from 1942 to 1945 was only a symbol because his role in goverment was taken over by Japan. During the reign og the Dutch East Indies, the kings in South Sulawesi, especially in the Kingdom of Sawitto, were subjected to a short agreement or Korte Veklaring. Then during the independence revolution from 1945 to 19429 Addatuang Sawitto said he was submissive and was behind the Republic of Indonesia, but after the Dutch returned to Indonesia with NICA, the power of the aristocrats or kings was returned to the interests of the Netherlands in winning the hearts of the people. Meanwhile, after the independence revolution in 1950 to 1960 after the Dutch recognized Indonesian sovereignty and the elimination of puppet states including NIT and returned to the Republic of Indonesia, the government system was changed, where the system of government of the Kingdom of Sawitto was abolished and replaced by the Pinrang Level II Region. At the time, Addatuang Sawitto had the honor to lead the Pinrang Level II Region by appointing the crown prince or heir to the throne of  the Kingdom of Sawitto. The one who was appointed as regional headwas Andi Makkulawu who was the husband of Addatuang Sawitto We Rukiyah. Thus, the reign of the Kingdom of Sawitto ended and was changed to the Pinrang Level II Region which later became the Pinrang Regency.

Keywords


Addatuang Sawitto, role, function

Full Text:

PDF

References


Abduh, Muhammad., dkk. 1985. Sejarah Perlawanan terhadap imprealisme dan kolonialisme di Sulawesi Selatan. Jakarta: Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Amir, Muhammad. 2013. Konfederasi Ajatappareng: Kajian Sejarah Persekutuan Antarkerajaan di Sulawesi Selatan Abad ke-16. Makassar: De La Macca.

Amir, Muhammad., Masgaba., & Syahrir Kila. 2019. Konflik dan Relasi Kekuasaan di Ajatappareng 1905-1942. International Seminar on Conflict and Violence (pp. 71-19). Makassar: Balai Pelestarian dan Nilai Budaya Sulawesi Selatan.

Amir, Muhammad., Kila, Syahrir., Hafid, Rosdianah. 2012. Konflik dan Perubahan Sosial; Kajian Sejarah Perlawanan Tiga Kerajaan Terhadap pemerintah Hindia Belanda di Sulawesi Selatan Abad XIX. Makassar: De La Macca.

Arfah, M., Amir, M., Alimuddin, M., Amin, A., Ernawati, A., Rachman, N. A., et al. 1998. Lasinrang Bakka Lolona Sawitto; Petta Lolo Lasinrang. Ujung Pandang: Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Arfah, M., dkk. 1998. La Sinrang Bakkalolona Sawitto. Ujung pandag: Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Arsip Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 1964-1974 vol.1.

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Lembaran Negara Republik Indonesia No. 1822. Makassar: Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

Bichman Ida. Majalah Sarinah No. 50.

Dinas Pendidikan dan Kebudyaan Kabupaten Pinrang. Lontarak Akkarungen Sawitto. Pinrang: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pinrang.

Edward L, Poelinggomang. 2004. Perubahan politik dan hubungan kekuasaan Makassar 1906-1942. Yogyakarta: Ombak.

Hamid, Pananrangi. 1991. Sejarah Kabupaten Tingkat II Soppeng. Makassar: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Ujung Pandang.

Tasnur, Irvan., & Rijal Fadli, Muhammad. 2019. Republik Indonesia Serikay: Tinjauan Historis Hubungan Kausalitas Peristiwa-peristiwa Pasca Kemerdekaan Terhadap Pembentukan Negara RIS (1945-1949). Candrasangkala Vol. 5, No. 2 , 59.

Kila, Syahrir. 1997. Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 1945-1949 di Kabupaten Pinrang. Ujung Pandang: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Ujung Pandang.

Kila, Syahrir. 1997. Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 1945-1949 di Pinrang. Ujung Pandang: Balai Kajian Sejarah Dan Nilai Tradisional Ujung Pandang.

Kila, Syahrir. 2018. Hubungan Kekerabatan Antara Kerajaan Suppa dan Kerajaan Sawitto.

Latif, Abd. 2014. Para Penguasa Ajatappareng. Yogyakarta: Ombak.

Mappangara, Suriadi. 2007. Glosarium Sulawesi Selatan. Makassar: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisi Tradisional Makassar.

Mappangara, Suriadi. 2007. Glosarium Sulawesi Selatan. Makassar: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisi Tradisional Makassar.

Mappangara, Suriadi. 2012. Ensiklopedia Tokoh dan Peristiwa Sejarah Sulawesi Selatan. Makassar: Bidang Sejarah dan Purbakala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan.

Mattulada. 1974. Elite di Sulawesi Selatan. Dalam Bulletin Yaperna No. 2 Tahun I, (p. 26). Jakarta.

Mattulada.1998. Sejarah, masyarakat dan Kebudayaan Sulawesi Selatan. Ujung Pandang: Hasanuddin University Press.

Morris, D. v. 1890. Nota van Toelichting op he Contract Gesloten met het Landschap Suppa, Sawieto en Alitta (Adjataparang) op den 30 Sten Oktober 1890. Tijdschrift voor Indische Taal-, Land-en Volkenkunde (TBG) tahun 1893, Jilid XXXVI. .

Najamuddin. 2015. Persaingan Elit Bangsawan dengan Kelompok Terdidik pada Masa Revolusi di Sulawesi Selatan. Volume 10 No.2 Maret 2015 , 2.

Purnamai, H. L. 2014. Kerajaan Gowa. Makassar: Arus Timur.

Rasyid, Darwis. 1985. Sejarah kabupaten Daerah Tk. II Pinrang. Ujung Pandang: Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Ujung Pandang.

Syafiie, Inu Kencana. 2001. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung: Refika Aditama.

Syafiie, Inu Kencana. 2003. Kepemimpinan Pemerintahan Indonesia. Yogyakarta: Refika Aditama.

Sztompka, P. 2007. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada.


Article Metrics

Abstract view : 715 times | PDF view : 46 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Dipublikasikan oleh :

Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar

Jalan Bontolangkasa Makassar Email: uji@unm.ac.id

085399235423

 

Phinisi Integration review telah terindex oleh :

 

 

 

Phinisi Integration review dilisensi oleh :

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

View My Stats

Phinisi Integration Review Editorial: