HUBUNGAN I MANYAMBUNGI DI KERAJAAN BALANIPA DENGAN TUMAPPA’RISI KALLONNA DARI KERAJAAN GOWA PADA ABAD XVI
(1) Tetap Jaya Dalam Tantangan
(2) 
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.26858/pattingalloang.v2i2.8432
Abstract
Hubungan antara Kerajaan Balanipa dengan Kerajaan Gowa pada masa pemerintahan I Manyambungi meliputi dua hal yakni; hubungan kekerabatan dan hubungan politik. Hubungan kekerabatan diperoleh pada saat I Manyambungi menikah dengan anak dari Karaeng Suria yang juga masih merupakan kemanakan raja Gowa. Adapun menyangkut hubungan politik bisa kita cermati dari beberapa ikrar yang melibatkan Kerajaan Balanipa dan Kerajaan Gowa perihal untuk selalu menjaga hubungan baik dan juga selalu berkomunikasi manakala dua kerajaan tersebut mendapat ancaman dari kerajaan lain. Hubungan antara Kerajaan Balanipa dengan Kerajaan Gowa ternyata membawa pengaruh yang besar bagi Kerajaan Balanipa. Ilmu dan pengalaman yang diperoleh I Manyambungi sewaktu tinggal di Kerajaan Gowa pada akhirnya sangat membantunya dalam usahanya memimpin Kerajaan Balanipa. Adapun bagi Kerajaan Gowa, hubungan dengan Kerajaan Balanipa di Mandar dapat membawa keuntungan darisegi ekonomi atau perdagangan dengan melalui jalur laut.
Kata Kunci: Hubungan I Manyambungi, Kerajaan Balanipa, Tumappa’risi Kallonna ,Kerajaan Gowa Pada Abad XVI
Full Text:
Subscribers OnlyReferences
Sumber Buku:
Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar. 2014. Jurnal Sejarah dan Budaya:
Walasuji Vol. 5. Makassar: Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar.
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah.2004. Sejarah Sulawesi Selatan Jilid 1: Edward Polinggomang. Makassar Balitbangda Provinsi Sulawesi Selatan.
Daud, M. Amin. 2007.Struktur dan Sistem Pemerintahan Kerajaan Balanipa Mandar. Polman: Lembaga Kerapatan Warga Istiadat Budaya Balanipa Mandar.
Haryono. 1995. Mempelajari Sejarah Secara Efektif. Jakarta: Pustaka Jaya.
Kila, Syahrir. Struktur Pemerintahan Kerajaan Balanipa dan Perkembangannya.
Makassar: de la macca.
Madjid, M. Saleh dan Abd. Rahman Hamid. 2007. Pengantar Ilmu Sejarah. Makassar: Jurusan Pendidikan Sejarah UNM.
Mandra, A.M. 1991/1992. Lontar Mandar. Jakarta: Depdikbud.
Sinrang, Andi Syaiful. 1994. Mengenal Mandar Sekilas Mandar. Ujung Pandang: Yayasan Kebudayaan Mandar Rewata Rio.
Poelinggomang, Edward L. 2012. Sejarah dan Budaya Sulawesi Barat. Makassar: de lamacca.
Saharuddin. 1985. Pitu Ba’bana Binanga (Mandar) Dalam Lintasan Sejarah Pemerintah Daerah Di Sulawesi Selatan. Ujung Pandang: CV. Mallomo Karya.
Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak
Syah, Azis. 1992. Lontarak Pattodioloang di Mandar 1. Ujung Pandang: Yayasan
Pendidikan dan Kebudayaan “Taruna Remaja”.
Wasliah. 2004. Skripsi: Kerajaan Balanipa Abad XVI. Makassar: FEIS UNM.
Yasil, Suradi. 2002. Ensiklopedia: Sejarah dan Kebudayaan Mandar. Makassar:
Forum Studi dan Dokumentasi Sejarah dan Kebudayaan Mandar.
Sumber Internet:
Darmawan Mas’ud dalam http:// putra-mandar.web.id/artikel/nilai-budaya-
mandar.html. Diakses pada 25 Maret 2015.
http://putra –mandar.web.id/artikel/nilai-budaya-mandar.html.diakses pada 25
Maret 2015.
Article Metrics
Abstract view : 1908 times | PDF view : 0 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.
Published by:
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Kampus UNM Gunung Sari Gedung Fakultas Ilmu Sosial Lantai 3, Jalan Raya Pendidikan, Makassar. 90222.
Phone 082395232077
E-mail: jurnal.pattingalloang@unm.ac.id
jurnalpattingalloang@gmail.com
Indexed by
Licensed by
Pattingalloang is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Pattingalloang Stats
style="text-align: center;