Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang bersifat deskriptif analisis. Melalui tahapan-tahapan kerja yang meliputi Heuristik, Verifikasi, Interpretasi, Historiografi. Serta menggunakan beberapa konsep dari ilmu sosial lainya. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa kedatangan komunitas Suku Bajo di Sape berlangsung sejak Abad XVII yang merupakan orang-orang yang berasal dari Sulawesi Selatan. Keberadaan orang Bajo di Desa Bajo Pulau dilatar belakangi oleh beberapa hal diantaranya Berdagang dan menyebarkan agama Islam, adanya kondisi dan situasididaerah asalnya di Sulawesi Selatan yang tidak tentram diakibatkan adanya perang antara kerajaan-kerajaan sulawesi yang berlangsung lama, perluasan kekuasaan Belanda pada abad XIX hingga awal abad ke XX dan pada tahun 1960anterjadi kekacauan yang disebabkan oleh pasukan DI/TII yang menimbulkan kekhawatiran pada komunitas suku Bajo, di samping itu juga karena letak Pulau Bajo yang dikelilingi laut cukup berpotensi untuk dikembangkan terutama di sektor perikanan. Pada awalnya orang Bajo cenderung tertutup dan sukar berinteraksi dengan penduduk lokal. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa sejak dibentuknya Desa Bajo Pulau pada tahun 1971, orang Bajo mengalami perkembangan dan baik dari aspek sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, maupun politik. Hal ini dikarenakan adanya perubahan pada pola pikir orang Bajo yang ingin terus maju, dan adanya kebijakan-kebijakan pemerintah dalam upaya pembangunan dan pengembangan masyarakat suku Bajo Pulau.
Kata kunci : Orang Bajo di Bajo Pulau Kabupaten Bima
Article Metrics
Abstract
view : 305 times |
Refbacks
There are currently no refbacks.
Published by:
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Kampus UNM Gunung Sari Gedung Fakultas Ilmu Sosial Lantai 3, Jalan Raya Pendidikan, Makassar. 90222.