TARI PATTU’DU PADA MASYARAKAT MANDAR DI KABUPATEN MAJENE (1960-2014)

Iin Indrawati(1*),

(1) 
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/pattingalloang.v3i2.7095

Abstract


Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa versi cerita tentang sejarah munculnya tari Pattu’du yang pada dasarnya berasal dari upacara pemujaan dan penghormatan kepada raja, oleh karena itu pada masa kerajaan, Pattu’du hanya dipergelarkan pada upacara resmi kerajaan. Pertunjukannya dilakukan selama tujuh hari tujuh malam atau biasa juga dilakukan selama tiga hari tiga malam. Dilihat dari segi perkembangannya, maka tari Pattu’du terdiri dari beberapa jenis tarian yang mengalami perubahan nilai, makna, fungsi dan cara pementasannya. Pada masa Kolonial tari Pattu’du berfungsi sebagai tari rakyat yang ditampilkan di pasar malam yang dilaksanakan oleh Belanda, kemudian Pattu’du dijadikan sebagai bagian dari acara resmi pemerintahan seperti penjemputan tamu Agung dari dalam maupun di luar Provinsi, pada perkembangan selanjutnya tari Pattu’du di Kabupaten Majene, kini telah diajarkan di sekolah dan sanggar seni. Pementasannya sudah mulai dipertunjukkan di beberapa acara kebudayaan. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tari Pattu’du merupakan tari tradisional Mandar yang pada awalnya dipersembahkan terhadap para leluhur, kemudian berkembang dan masuk dalam lingkungan kerajaan, lalu dijadikan sebagai tari penjemputan tamu Agung dan akhirnya menjadi tari rakyat untuk menghibur masyarakat.


Full Text:

Untitled

References


Abd Rahman Hamid dan Muhammad Saleh Madjid. 2011. Pengantar Ilmu

Sejarah.Yogyakarta: Ombak.

Ahmadin.2013. Metode Penelitian Sosial. Makassar: Rayhan Intermedia.

Ahmad Asdy.2006.Jelajah Budaya:Mengenal Kesenian Mandar. Tinambung : Yayasan Mahaputra Mandar.

Ahmad Asdy.2009.Latar Belakang Perjuangan Provinsi Sulawesi Barat. Tinambung :Yayasan Mahaputra Mandar.

Ahmad Asdy.2014.Hakekat dan Nilai Budaya Mandar. Tinambung : Yayasan

Mahaputra Mandar.

Ahmad Asdy.2009.Sosialisasi Siri’(Etika dan Estetika di Mandar). Tinambung : Yayasan Mahaputra Mandar.

A.M.Mandra,dkk.2015.Transliteras dan Terjemahan: Lontara Balanipa Mandar. Makassar: Kretakupa.

Andi Syaiful Sinrang.1995.Mengenal Mandar Sekilas Lintas(III):Beberapa Upacara Adat Suku Mandar di Sulawesi Selatan.Ujung Pandang:Yayasan Kebudayaan Mandar Rewata Rio.

Muhammad Ridwan Alimuddin.2011. Polewali Mandar (Alam,Budaya,Manusia). Polman:Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Polman.

Muh.Idham Khalid Bodi.2006.Bahasa Busana Mandar.Tangerang:Nuqtah.

Muhammad Saleh Madjid dan Abdul Rahman Hamid.2008.Pengantar Ilmu Sejarah.Kotamadya Ujung Pandang : Rayhan Intermedia.

Oka.A.Yoeti.1985.Melestarikan Seni Budaya Tradisional yang nyaris punah.Yogyakarta: Proyek penulisan dan penerbitan buku majalah pengetahuan umum dan profesi departemen pendidikan dan kebudayaan.

Sudarsono.1993.Tari-tarian Indonesia I. Jakarta : Proyek Pengembangan Media Kebudayaan.

Arsip

Beberapa Catatan Sejarah Banggae. 2006

Terjemahan dan Transliterasi Lontara Mandar oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata. 2010

Skripsi

Musdalipa.2000.Perkembangan Tari Sayo dalam masyarakat Kalumpang Kabupaten Mamuju.Makassar:Fakultas Ilmu Sosial UNM.

Hijrawati L.2013.Tari Pattu’du Towaine di Kabupaten Majene Sulawesi Barat (Kontinuitas dan

Perubahan).Makassar:Fakultas Seni


Article Metrics

Abstract view : 4959 times | Untitled view : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH 

FAKULTAS ILMU SOSIAL 

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Kampus UNM Gunung Sari Gedung Fakultas Ilmu Sosial Lantai 3, Jalan Raya Pendidikan, Makassar. 90222.

Phone 082395232077

E-mail: jurnal.pattingalloang@unm.ac.id

          jurnalpattingalloang@gmail.com

 

Indexed by 


Licensed by 

Creative Commons License
Pattingalloang is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

Pattingalloang Stats

Flag Counter

style="text-align: center;

View