Pemerintahan Petta To Mabburu Limanna di Kerajaan Agang Nionjo Kabupaten Barru (1597-1603)

Fatma Fatma(1*), Jumadi Jumadi(2), Bustan Bustan(3),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Dosen Pendidikan Sejarah
(3) Dosen Pendidikan Sejarah
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/jp.v9i2.25477

Abstract


Pemerintahan Petta To Mabburu Limanna di Kerajaan Agang Nionjo Kabupaten Barru (1597-1603). Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Makassar. Dibimbing oleh Jumadi dan Bustan. Penelitian ini bertujuan untuk, memberikan gambaran mengenai sistem pemerintahan Petta To Mabburu Limanna di Kerajaan Agang Nionjo, hubungan Kerajaan Agang Nionjo dengan Kerajaan Gowa pada masa pemerintahan Petta To Mabburu Limanna, dan perkembangan Kerajaan Agang Nionjo setelah berganti nama menjadi Kerajaan Tanete. Penelitian ini bersifat deskriptif historis, dengan menggunakan empat tahapan kerja sejarah, yakni heuristik atau pengumpulan data yang diperoleh melalui studi kepustakaan, studi kearsipan, wawancara dan observasi. Selanjutnya dilakukan kritik sumber yang bertujuan untuk menentukan atau menilai sumber, kemudian diinterpretasi atau diberikan penafsiran terhadap sumber tersebut, dan yang terakhir historiografi yang merupakan pengungkapan kisah sejarah secara tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Petta To Mabburu Limanna merupakan raja ke VIII di kerajaan Agang Nionjo. Dalam menjalankan sistem pemerintahannya ia dibantu oleh beberapa pejabat-pejabat kerajaan, Ia juga mampu membina dan mempertahankan hubungan baik dengan Kerajaan Gowa. Selama masa pemerintahannya pula menunjukkan kemajuan yang sangat pesat, yaitu kerajaan Agang Nionjo berganti nama menjadi Kerajaan Tanete. Perubahan nama itulah yang kemudian menyebabkan terjadinya pengembangan kerajaan secara administrasi wilayah kerajaan, selain itu datang berbagai bangsa di Tanete, diantaranya Portugis dan Malayu, dia juga yang memerintah di kerajaan Tanete yang mengangkat Palili (kerajaan bawahan) Tanete. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa selama masa pemerintahan Petta To Mabburu Limanna ia mampu menunjukkan kemajuan yang sangat pesat, yaitu kerajaan berganti nama dari Agang Nionjo menjadi Tanete, kemudian datang berbagai bangsa ke Tanete serta raja pertama yang mengangkat Palili (kerajaan bawahan) Tanete.

Kata Kunci: Pemerintahan, Petta To Mabburu Limanna, Agang Nionjo

 

Abstract

Government of Petta To Mabburu Limanna in the Kingdom of Agang Nionjo, Barru Regency (1597-1603). Thesis of the Faculty of Social Sciences and Law, Makassar State University. Supervised by Jumadi and Bustan. This study aims to provide an overview of the government system of Petta To Mabburu Limanna in the Agang Nionjo Kingdom, the relationship between the Agang Nionjo Kingdom and the Gowa Kingdom during the reign of Petta To Mabburu Limanna, and the development of the Agang Nionjo Kingdom after changing its name to the Tanete Kingdom. This research is historical descriptive, using four stages of historical work, namely heuristics or data collection obtained through library research, archival studies, interviews and observations. Furthermore, source criticism is carried out which aims to determine or assess the source, then interpreted or given an interpretation of the source, and finally historiography which is the disclosure of historical stories in writing. The results showed that Petta To Mabburu Limanna was the VIII king of the Agang Nionjo kingdom. In carrying out his system of government he was assisted by several royal officials, he was also able to foster and maintain good relations with the Kingdom of Gowa. During his reign also showed very rapid progress, namely the kingdom of Agang Nionjo changed its name to the Kingdom of Tanete. The name change then led to the development of the kingdom in terms of the administration of the kingdom, besides that there were various nations in Tanete, including the Portuguese and Malays, he also ruled in the Tanete kingdom who raised the Palili (subordinate kingdom) of Tanete. Based on the results of the study, it can be concluded that during the reign of Petta To Mabburu Limanna he was able to show very rapid progress, namely the kingdom changed its name from Agang Nionjo to Tanete, then various nations came to Tanete and the first king to appoint Palili (subordinate kingdom) Tanete.

Keywords: Government, Petta To Mabburu Limanna, Agang Nionjo

 


Full Text:

PDF

References


Ahmadin. (2013). Metode Penelitian Sosial. Rayhan Intermedia.

Aksa, H. A. A. (2001). Kerajaan Agangnianjo (Tanete) (S. Longi (ed.)). Proyek Pengadaan Sarana Sekolah Dasar Dinas P dan K Kabupaten Barru.

Ariyani, A. R., Amirullah, A., & Bahri, B. (2021). Peranan Baddare Daeng Situru dalam Mempertahankan Kemerdekaan di Maros 1945–1949. Attoriolong, 19(1), 31-42.

Gasing, B. (2002). Sejarah Kerajaan Tanete. Perc Samajaya.

Hadrawi, M. (2020). Integrasi Melayu di Sulawesi Selatan: Kajian Berdasarkan Lontara. Perpusnas Press.

Hariansah, E. (2019). Riwayat Petta To Mabburu LImanna dan Perubahan nama Kerajaan Agang Nionjo Menjadi Tanete. https://attoriolong.com/2019/03/riwayat-petta-tomabburu-limana-dan-perubahan-nama-kerajaan-agangnionjo-menjadi-kerajaan-tanete/

Hariansah, E. Kedatangan Berbagai Bangsa di Pancana. Pijar. (Edisi 109/ 2021).

Harlina, N. (2020). Metode Sejarah: Edisi Revisi 2020. Satya Historika.

Idham. (2014). Pertumbuhan dan Perkembangan Islam di Barru. Paramita, 24(2), 173–185.

Madjid, M. S., & Hamid, A. R. (2008). Pengantar Ilmu Sejarah Cet.I. Rayhan Intermedia.

Mappangara, S., Nur, N., & Sahajuddin. (2007). Laporan Kompilasi dan Analisis Data Ensiklopedi Sejarah Barru Periode Awal Sampai 1905. Dinas Kominfo Budpar Barru.

Mundzir, C. (2016). Hubungan Islam dan Politik di Kerajaan Tanete pada Abad XVII-XVIII (suatu Kajian Historis dan Antropologis).

Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Rasyid, D. (1990). Sejarah Perjuangan Kemerdekaan di Daerah TK. II Kabupaten Barru. Balai Kajian dan Nilai Tradisional.

Sahajuddin. (2007). To Manurung VS To Sangiang: Studi Kasus Masa Awal Kerajaan Tanete.

https://politea.wordpress.com/2007/01/27/kerajaan-tanete/

Sahajuddin. (2018). Integrasi Awal Terbentuknya Kerajaan-kerajaan Lokal di Sulawesi Sulawesi. 9(1), 73–87.

Usman, A. (2005). Swapraja Tanete-Barru pada Masa Pemerintahan Andi Iskandar Oenroe (1950-1960). Fakultas EkonomiI dan Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar.

Warto. (2017). Tantangan Penulisan Sejarah Lokal. Sejarah Dan Budaya, 1, 123–159.

Zaenong, A. M. A. (2017). Sejarah Kerajaan Barru Sulawesi Selatan. 1–27.

Lontarak Attoriolong: Iyyanae Sureq Pannesangengi Pammulanna Tanete. Diterbitkan dengan Biaya Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan. Mei 1985.

Lontarak Tanete. Diterbitkan dengan Biaya Pemerintah Daerah TK. I Silawesi Selatan pada Mei 1982.


Article Metrics

Abstract view : 204 times | PDF view : 28 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH 

FAKULTAS ILMU SOSIAL 

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Kampus UNM Gunung Sari Gedung Fakultas Ilmu Sosial Lantai 3, Jalan Raya Pendidikan, Makassar. 90222.

Phone 082395232077

E-mail: jurnal.pattingalloang@unm.ac.id

          jurnalpattingalloang@gmail.com

 

Indexed by 


Licensed by 

Creative Commons License
Pattingalloang is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

Pattingalloang Stats

Flag Counter

style="text-align: center;

View