Bangunan Masjid Agung Banten sebagai Studi Sosial dan Budaya

Hanifa Rizky Indriastuty(1*), Aulia Rachman Efendi(2), Alwi Ibnu Saipudin(3),

(1) Uhamka
(2) Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UHAMKA
(3) Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UHAMKA
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/jp.v7i2.13517

Abstract


Penelitian ini membahas tentang keunikan bangunan Masjid Agung Banten. Bangunan ini memiliki perpaduan 3 kebudayaan dan nilai-nilai sosial yang tampak dari arsitektur bangunan tersebut. Bangunan Masjid Agung Banten merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Banten. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara narasumber, jurnal dan buku. Hasil penelitian ini membahas tentang bangunan Masjid Agung Banten sebagai studi nilai-nilai sosial dan budaya. Nilai sosial terlihat dari toleransi beragama (kerukunan) dan golongan disekitar. Hal tersebut terwujud dengan adanya bangunan Masjid Agung Banten dan Vihara Avelokitesva yang saling berdekatan. Nilai budaya yang tercermin dari arsitektur bangunan menara Masjid Agung Banten perpaduan 3 budaya yaitu Arab, China, Eropa. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat potensi lain dari bangunan Masjid Agung Banten yang mayoritas dijadikan sebagai tempat ibadah, wisata religi, dan rekreasi. Namun bangunan masjid Agung Banten dapat dijadikan sebagai studi social budaya.

 


Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Fatah Jalal. (1988). Azas-azas Pendidikan Islam (terj). Bandung: Diponegoro.

Abdurrahman an-Nahlawi. (1979). Ushul al Taarbiyah al Islamiyah wa Asalibuha fi al Bayt wa al Madrasah wa al Mujtama. Damaskus: Daar Al Fikr.

Ahmad Tanzeh. (2011). Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: Teras.

Alya Nadya. (2017). Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten. Prosiding Seminar Heritage, 314,313. Retrieved from https://seminar.iplbi.or.id/wp-content/uploads/2017/06/HERITAGE2017-A-311-316-Gaya-Arsitektur-Masjid-Kasunyatan-Masjid-Tertua-di-Banten.pdf

Amos Neolaka, G. A. (2017). Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri Sendiri Menuju Perubahan Hidup. Depok: Kencana.

Astiti, N. K. A. (2016). Pengelolaan Kawasan Situs Kota Kuno Banten Sebagai Destinasi Wisata Budaya Untuk Meningkatkan Pergerakan Wisatawan Nusantara. 1, 3–4,5,8.

Benny G Setiono. (2002). Tionghoa dalam Pusara Politik. Jakarta: Transmedia.

Budi Sulistiyo, G. V. M. (2012). Revitalisasi Kawasan Banten Lama sebagai Wisata Ziarah. 3, 4.

Carey, P. (1985). Orang Jawa dan Masyarakat China (1755-1825). Jakarta: Pustaka Azet.

Disbudpar. (n.d.). Jelajah Pesona Wisata Banten Indonesia.

Firdausi, A. A. (2020). Sejarah Tak Hadir di Situs Banten Lama. Retrieved from tirto.id website: https://tirto.id/sejarah-tak-hadir-di-situs-banten-lama-dti9

Guntur Setiawan. (2004). Implementasi dalam Birokrasi dan Pembangunan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hasan Mua’rif Ambary. (1998). Menemukan Peradaban Jejak Arkeologis&Historis Islam Indonesia. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Indonesia, P. (2019). Masjid Agung Banten, Kokohnya Peninggalan Kesultanan Banten. Retrieved from Kementrian Pariwisata Indonesia website: https://pesona.travel/keajaiban/302/masjid-agung-banten-kokohnya-peninggalan-kesultanan-banten

Isna, M. (2001). Diskursus Pendidikan Islam. Yogyakarta: Global Pustaka.

Iwan Sugiwa. (2013). Profil Obyek dan Tujuan Wisata (ODTW) di Provinsi Banten dan Daya Tariknya terhadap Wisatawan. Epigram, 10, 103. Retrieved from https://scholar.google.com/citations?user=XTssQ0oAAAAJ&hl=id

Juliandi. (2007). Masjid Agung Banten: Nafas Sejarah dan Budaya. Yogyakarta: Ombak.

Lukman Hakim. (2006). Banten dalam Perjalanan Jurnalistik. Serang: Banten Heritage.

Maryaeni. (2005). Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara.

Moh.Ali Fadillah, et al. (2005). Ragam Pusaka Budaya Banten. Serang: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala.

M.Chabib Thoha. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarya: Pustaka Pelajar.

Mohammad Thareq. (2017). Perpaduan Gaya Arsitektur Jawa Kuno, Tiongkok, dan Eropa pada Arsitektur Masjid Agung Banten. 2. Retrieved from http://seminar.iplbi.or.id/wp-content/uploads/2017/06/HERITAGE2017-A-051-054-Perpaduan-Gaya-Arsitektur-Jawa-Kuno-Tiongkok-dan-Eropa-pada-Arsitektur-Masjid-Agung-Banten.pdf

Munandar Sulaiman. (1992). Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. Bandung: Refika Aditama.

Nurdin Usman. (2002). Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Bandung: CV. Sinar Baru.

Nurman Kholis. (2012). Mimbar dan Podium:Kajian atas Masjid Kuno di Nanggroe Aceh. Lektur Keagamaan, 2, 443.

Oloan Situmorang. (1993). Seni Rupa Islam Pertumbuhan dan Perkembangannya. Retrieved from https://docplayer.info/177468708-Jurnal-imajinasi-nilai-multukultural-ornamen-tradisional-masjid-masjid-warisan-para-wali-di-pesisir-utara-jawa.html

Wibowo, S. H. (2009). Merangkul China:Hubungan China Indonesia pasca Soeharto. Jakarta: Gramedia.

Zainal Arifin. (2014). Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Zakiah Daradjat, D. (2014). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Zulganef. (2008). Metode Penelitian dan Bisnis. Yogyakarta: Griya Ilmu.


Article Metrics

Abstract view : 1404 times | PDF view : 675 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Published by:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH 

FAKULTAS ILMU SOSIAL 

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Kampus UNM Gunung Sari Gedung Fakultas Ilmu Sosial Lantai 3, Jalan Raya Pendidikan, Makassar. 90222.

Phone 082395232077

E-mail: jurnal.pattingalloang@unm.ac.id

          jurnalpattingalloang@gmail.com

 

Indexed by 


Licensed by 

Creative Commons License
Pattingalloang is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

Pattingalloang Stats

Flag Counter

style="text-align: center;

View