BENTUK PENYAJIAN GANDHA DALAM PROSESI UPACARA ADAT POSUO PADA MASYARAKAT BUTON SULAWESI TENGGARA

Andi Ikhsan(1*), Andi Padalia(2),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/p.v3i1.14201

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mendeskripsikan Bentuk Penyajian gandha dalam prosesi upacara adat posuo pada masyarakat Buton Sulawesi Tenggara (2) mendeskripsikan fungsi gandha dalam prosesi upacara adat posuo pada masyarakat Buton Sulawesi Tenggara. Penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian deskriptif yang bersifat etnografis dengan pendekatan kualitatif yang memaparkan permasalahan sebagaimana adanya. Secara harfiah posuo berarti proses pengurungan seorang gadis sebagai sarana pendidikan dalam menginjak masa dewasa dan sebagai proses pensucian diri atau pembersihan diri sebelum menikah. Bentuk penyajian gandha dalam prosesi pelaksanaan upacara adat posuo, yaitu berbentuk instrumental, dimana gandha dan gong sebagai media utama dalam penyajian musik pada upacara adat posuo. Fungsi gandha sebagai media ritual dalam upacara  adat posuo dilihat dari pembacaan doa-doa atau mantera oleh pande terhadap gandha yang akan ditabuh dengan tujuan mendapat izin dari roh leluhur dan tuhan yang maha Esa demi kelancaran prosesi upacara adat posuo tersebut.


Keywords


Posuo; Gandha; Upacara Adat

Full Text:

PDF

References


Alifuddin M. 2015. Jurnal: Signifikansi Upacara Siklus Posuo dalam Membangun Semesta Kepribadian Remaja Wanita pada Masyarakat Buton. Kendari: Iain Kendari.

Badan Pusat Statistik KotaBaubau 2018.

Djelantik. 1990. Pengantar Estetika. Denpasar: Sekolah Tinggi Seni Indonesia.

Hadi Sumandiyo. 2007. Kajian Tari, Teks dan Konteks. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Hasyim M. 2016.Kajian Budaya dan Media.Makassar: Fakultas Sastra Unhas.

Jauhari H. 2018. Folklor Bahan Kajian Ilmu Budaya, Sastra dan Sejarah.Bandung:Penerbit Yrama Widya.

Jamalus.(1988). Pengajaran Musik melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Depdikbud.

KBBI Edisi V. 2016.Jakarta: Balai Pustaka.

Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Murgiyanto, Sal. 1983. Koreografi Pengetahuan Dasar Komposisi Tari.Jakarta: Proyek Pelita Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pongtiku Arry, dkk. 2016. Metode Penelitian Kualitatif saja. Jayapura: Nulisbuku.com.

Sarwono Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Soedarsono R M. 1998.Seni Pertunjukan di Era Globalisasi. Jakarta: Depdikbud.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitaatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:CV Alfabeta.

Suharto Ben. 1985. Komposisi Tari Sebuah Pertunjukan Praktis Bagi Guru (terjemahan jacqueline smith). Yogyakarta: Ikalasto.

Sumaryono. 2011. Antropologi Tari dalam Perspektif Indonesia. Yogyakarta: Penerbit ISI.

Sayidiman. 2011. Tunrung pakkanjara bagi masyarakat Makassar dikampung kalase’rena Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Tesis. Makassar. Universitas Negeri Makassar.

Tahara T. 2010. Reproduksi Stereotype dan Resistensi Orang Katobengke dalam Struktur Masyarakat Buton. Jakarta:Penerbit UI.

Takari M. 2013. Seni Fungsi, Perubahan dan Makna.Medan: Bartong Jaya.

Watulea Ilham. 2018. Jurnal: Musik dalam Upacara Adat Posuo. Manado:Universitas Negeri Manado.


Article Metrics

Abstract view : 228 times | PDF view : 5 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 JURNAL PAKARENA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Alamat Redaksi:

Program Studi Pendidikan Sendratasik
Fakultas Seni dan Desain
Universitas Negeri Makassar

Gedung DE Lantai 2 Kampus FSD UNM Parangtambung 
Jl.
Daeng Tata Makassar 90224

E-mail: pakarena@unm.ac.id

Lisensi Creative Commons
Jurnal Pakarena  dilisensikan di bawah  Lisensi Atribusi-Nonkomersial 4.0 Internasional Creative Commons .

Index by