KESENIAN MA’RONGGENG DI DESA PAROMBEAN KABUPATEN ENREKANG
(1) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.26858/p.v3i2.13056
Abstract
Penelitian ini mengangkat masalah tentang bagaimana latar belakang kesenian ma’ronggeng serta fungsi kesenian ma’ronggeng di Desa Parombean Kabupaten Enrekang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang kesenian ma’ronggeng di Desa Parombean Kabupaten Enrekang serta fungsi kesenian ma’ronggeng di Desa Parombean Kabupaten Enrekang. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif, sedangkan pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil sebagai berikut: Jauh sebelum islam masuk di Parombean, barutung atau bambu yang biasa disebut suke oleh masyarakat sekitar, digunakan sebagai media penghubung dalam ritual penolak bala kepada dewata. Barutung yang hadir pada setiap sendi kehidupan masyarakat Parombean, secara alami mengekspresikan karya kesenian yang menjadi kultur dalam masyarakatnya. Sejarah kesenian ma’ronggeng berawal dari kebiasaan masyarakat sekitar yang mengantri menunggu giliran mengambil air pada satu-satunya sumber mata air di Desa Parombean. Aktivitas ketika menunggu air adalah menghentak-hentakkan bambu panjang yang disebut lampa dan pongke yang kemudian menimbulkan ide dan gagasan untuk menjadikannya sebuah kesenian tradisional. Lampa, pongke, dan suke digabungkan sehingga menghasilkan bunyi khas bambu yang kemudian dinamai dengan kesenian ma’ronggeng atau ma’barutung. Adapun 4 fungsi kesenian ma’ronggeng di Desa Parombean yaitu fungsi hiburan, fungsi komunikasi, fungsi ritual, danfungsi pengintegrasian masyarakat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adhi, Ramdhan. 2010. Mengenal Seni Musik Tradisional. Penerbit: PT. Wacana Gelora Cipta, Bandung
Batara Randa, Ika Mustika. 2016. Musik Bambu (Bas) Dalam Acara Pesta Panen di Masyarakat Desa Tallung Ura’ Kabupaten Enrekang. Skripsi S-1. Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Buchary, Soekarno. 2008. Musik Bass di Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang.
Depdikbud. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Gunawan, Imam. 2015. Metode Penelitian Kualitatif; Teori dan Praktek. Penerbit: PT. Bumi Aksara, Jakarta
Ibrahim. M.A. 2018. Metode Penelitian Kualitatif : Panduan Penelitian Beserta Contoh Proposal Kualitatif. Penerbit: PT. Alfabeta, Bandung
Irianto, 2017. Kesenian Tradisional Sebagai Sarana Strategi Kebudayaan di Tengah Determinasi Teknologi Komunikasi. Jurnal FIB Universitas Diponegoro, Vol 12, No. 1, Februari 2017, hal 91
Maryami, Enok. 2002. Antropologi Untuk Sekolah Menengah Umum. Bandung: Graffindo Media Pratama
Nashar, Fauzan Rikza. 2017. “Mempertahankan tradisi, Melestarikan Budaya” 9 Kajian Historis dan Nilai Budaya Lokal Kesenian Terebang Gede di Kota Serang). Jurnal Candrasangkala, Vol. 3, No. 1, 2017
Patadungan, 1938. Teori Musik 1. Makassar : Perpustakaan Seni FSD UNM
S. Suharto, Fakhturrohman Ali. 2017. Bentuk Musik dan Fungsi Kesenian Jamjaneng Grup “ Sekar Arum “ DI Desa Panjer Kabupaten Kebumen. Jurnal Seni Musik, Vol. 6, No. 1, Juli 2017
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT. Alfabeta
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT. Alfabeta
Tahari, Muhammad. 2018. Pengembangan teori dan metode untuk ilmu-ilmu penciptaan dan pengkajian seni ( makalah ). Medan. Universitas Negeri Medan
Tyas Andijaning, Hartaris. 2006. Seni Musik SMA Kelas 1 , PT Gelora Aksara
Article Metrics
Abstract view : 943 times | PDF view : 2 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 JURNAL PAKARENA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Alamat Redaksi:
Program Studi Pendidikan Sendratasik
Fakultas Seni dan Desain
Universitas Negeri Makassar
Gedung DE Lantai 2 Kampus FSD UNM Parangtambung
Jl. Daeng Tata Makassar 90224
E-mail: pakarena@unm.ac.id
Jurnal Pakarena dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi-Nonkomersial 4.0 Internasional Creative Commons .
Index by