Pemilu Inklusif: Analisis Aksesibilitas Website Komisi Pemilihan Umum (KPU) Berdasarkan Wcag 2.1

Shabrina Syntha Dewi; Rahmatul Furqan

doi:10.26858/jmtik.v6i1.47595

Pemilu Inklusif: Analisis Aksesibilitas Website Komisi Pemilihan Umum (KPU) Berdasarkan Wcag 2.1

Shabrina Syntha Dewi^(1*), Rahmatul Furqan⁽²⁾,

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Hasanuddin
(*) Corresponding Author

DOI: https://doi.org/10.26858/jmtik.v6i1.47595

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat aksesibilitas website Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) dan pentingnya memastikan bahwa website tersebut dapat diakses oleh semua individu, termasuk penyandang disabilitas. Metode evaluasi yang digunakan adalah Website Accessibility Conformance Evaluation Methodology (WCAG-EM), yang mengacu pada Web Content Accessibility Guidelines (WCAG) versi 2.1. Evaluasi dilakukan menggunakan alat otomatis bernama SortSite. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terdapat beberapa isu yang mempengaruhi tingkat aksesibilitas laman website KPU RI. Secara umum, 42% indikator aksesibilitas mengalami masalah di atas rata-rata. Terdapat 13 isu yang masuk kategori level A, menunjukkan adanya hambatan fundamental dalam mengakses website bagi penyandang disabilitas, terutama yang mengalami gangguan penglihatan. Isu-isu ini perlu segera ditangani untuk memenuhi kebutuhan aksesibilitas dasar. Selain itu, terdapat juga isu-isu level AA dan AAA yang harus diatasi guna meningkatkan tingkat aksesibilitas website KPU secara optimal. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya perbaikan website agar dapat diakses oleh semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas, untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam proses demokrasi.

Keywords

Aksesibilitas; KPU; Pemilu; Website; WCAG

Full Text:

PDF

References

Abdillah, J. (2015). Pelaksanaan Pemilu Yang Aksesibel dan Non-Diskriminasi Sebagai Upaya Pemenuhan Hak-Hak Politik Penyandang Disabilitas. Jurnal HAM, 6(1), 39-49.

Astuti, D., & Suharto, D. G. (2021). Aksesibilitas Penyandang Disabilitas dalam Pemilu 2019 di Kabupaten Sleman. Public Inspiration: Jurnal Administrasi Publik, 6(1), 29-41.

Australia Indonesia Partnership for Justice. (2014). Human Rights Advocacy For Community Based Organisations Of Persons With Disabilitises (Panduan Advokasi Hak Asasi Manusia Bagi Organisasi Penyandang Disabilitas). Jakarta: Australia Indonesia Partnership for Justice.

Ismail, A., & Kuppusamy, K. S. (2019). Web accessibility investigation and identification of major issues of higher education websites with statistical measures: A case study of college websites. Journal of King Saud University-Computer and Information Sciences. https://doi.org/10.1016/j.jksuci.2019.03.011

Kesswani, N., & Kumar, S. (2016). Accessibility analysis of websites of educational institutions. Perspectives in Science, 8, 210–212. https://doi.org/10.1016/j.pisc.2016.04.031

Komnas HAM RI. (2011). Marjinalisasi Politik Penyandang Disabilitas. Jakarta.

Kompas. (2023, January 3). Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Dimulai dari Pendataan. Retrieved from https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/01/03/pemberdayaan-penyandang-disabilitas-dimulai-dari-pendataan

Pramusinto, A., & Kumorotomo, W. (2009). Governance Reform in Indonesia: Mencari Arah Kelembagaan yang Demokratis dan Birokrasi yang Profesional. Yogyakarta: Gava Media untuk MAP UGM.

Saputra, A. R., Jendrius, & Bakaruddin. (2019). Tata Kelola Pemilu dalam Pemenuhan Hak-Hak Pemilih Penyandang Disabilitas. Journal Aristo Sosial Politik Humaniora, 7(1), 64–79.

W3C. (2008). Web Content Accessibility Guidelines (WCAG) 2.0. Retrieved May 25, 2023, from https://www.w3.org/TR/WCAG20/

World Wide Web Consortium. (2018). Web Content Accessibility Guidelines (WCAG) 2.1: W3C Recommendation 05 June 2018. Retrieved May 2, 2023, from https://www.w3.org/TR/WCAG21/

WAI. (n.d.). WCAG 2 Overview. Retrieved May 3, 2023, from https://www.w3.org/WAI/standardsguidelines/wcag/

Yuhefizar. (2010). 10 Jam Menguasai Internet: Teknologi Dan Aplikasinya. Jakarta: Gramedia