Eksistensi dan Pemaknaan Simbolik Haji Masyarakat di Desa Paroto Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng

Sulfiana Fiana(1*), Andi Agustang(2),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author



Abstract


Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui eksistensialisme simbolik haji masyarakat di Desa Paroto Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng dan untuk mengetahui pemaknaan simbolik haji di Desa Paroto Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng. Jumlah informan dalam penelitian ini yaitu 16 orang. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Eksistensialisme haji bagi masyarakat Desa Paroto Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng memiliki implikasi terhadap kehidupan masyarakat
yang telah menunaikan ibadah haji, antara lain masyarakat yang telah menyandang gelar haji ditempatkan pada tingkat yang lebih tinggi dalam golongan atau stratifikasi sosial masyarakat tersebut. Gelar haji tersebut bukan hanya digunakan dalam ritual religius semata tetapi juga berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat tersebut. Haji bagi masyarakat Desa Paroto Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng telah memunculkan tiga makna, yaitu makna religius, makna sosial, dan makna ekonomi.


Keywords


Eksistensi; Simbolik; Haji; Masyarakat

Full Text:

PDF PDF

References


Agustang, A. (2018). SIMBOLIKHAJI: Studi Deskriptif Analitik pada Orang Bugis. Al-Qalam, 15(2), 317–334.

Akkas, M. A. (2007). Haji sosial: makna simbol haji dalam masyarakat. Mediacita.

Aminah, M. S. (2010). Muslimah Career. Galangpress Publisher.

Awaliah, R. P. (n.d.). Konstruksi Perempuan di Rubrik Bibir Mer Pada Surat Kabar Rakyat Merdeka. Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif ….

Bahri, S. (2021). Makna haji dan status sosial perspektif masyarakat: studi kasus di Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. UIN Mataram.

Fahrurrozi, F. (2015). Ritual Haji Masyarakat Sasak Lombok: Ranah Sosiologis-antropologis. IBDA: Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 13(2), 53–74.

Kisworo, B. (2017). Ibadah Haji Ditinjau Dari Berbagai Aspek. Al-Istinbath: Jurnal Hukum Islam, 2(1), 75–98.

Machrus, A. (2008). Pandangan tokoh masyarakat terhadap tradisi berdiam diri selama 40 hari pasca haji dan kaitannya dengan haji mabrur: Studi kasus di Kota Pasuruan. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Mekarisce, A. A. (2020). Teknik pemeriksaan keabsahan data pada penelitian kualitatif di bidang kesehatan masyarakat. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat: Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat, 12(3), 145–151.

Pribadi, H. M. (2010). Panduan Ibadah Haji dan Umrah. Deepublish.

Rakhmat, J. (2021). Islam alternatif. Mizan Publishing.

Saifuddin, A., & Manusia, S. (2005). Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Susiati, S. (2019). Eksistensi Manusia dalam Film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” Karya Herwin Novianto. Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan Dan Kesastraan, 7(1), 50–63.

Syarif, A. A. (2021). Gelar Karaeng di Kabupaten Jeneponto (Studi tentang Perubahan Sosial). Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Wardi, B. (2006). Sosiologi Klasik dari Comte hingga Parsons, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Zukmawati, Z. (2018). Makna Simbolik Haji (Studi Pada Kelurahan Tonrorita Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa). Universitas Negeri Makassar.


Article Metrics

Abstract view : 124 times | PDF view : 0 times PDF view : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Sulfiana Fiana

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.