Kesejahteraan Psikologis Pada Remaja Santri (Fenomena Hafalan di Pondok Pesantren Sukamiskin)

Ebi Nabilah(1*), Bambang Samsul Arifin(2), Tarsono Tarsono(3),

(1) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
(2) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
(3) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
(*) Corresponding Author



Abstract


Artikel ini dibuat untuk mengetahui kesejahteraan psikologis santri. Merasakan kesejahteraan dalam diri adalah harapan semua individu, termasuk kaum remaja. Dengan tahapan perkembangan masa remaja yang dipenuhi konflik, memunculkan harapan menyelesaikan dalam dirinya, termasuk pada remaja santri kelas 0a Tsanawiyah di Pondok Pesantren Sukamiskin. Salah satu metode pembelajaran di pesantren adalah hafalan. Kelas 0a Tsanawiyah memiliki kewajiban menghafal 5 kitab. Bersamaan dengan tahapan perkembangan usia operasional formal yang dilaluinya dan peraturan-peraturan pondok yang harus dipatuhi, santri harus memenuhi kewajiban hafalan kitabnya. Oleh karena itu, menarik untuk dikaji kesejahteraan psikologis santri kelas 0a Tsanawiyah ketika menghafal. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus. Data diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Subjek penelitian mengungkapkan empat santri, terdiri dari MHR, FAH, PNW dan DFN. Setelah dilakukan penelitian, diketahui bahwa dalam aspek kesejahteraan psikologis, faktor dukungan sosial yang mempengaruhi MHR, FAH dan PNW. Sedangkan faktor religiusitas yang mempengaruhi MHR dan DFN. Dalam aspek ingatan anak, faktor gangguan sosial dan psikologis mempengaruhi keempat subyek penelitian. faktor lingkungan hanya dirasakan oleh MHR. Adanya masalah dari dua aspek tersebut, dapat diketahui bahwa kesejahteraan psikologis keempat subyek ketika memiliki kewajiban hafalan kitab berada pada kondisi tidak baik. faktor dukungan sosial yang mempengaruhi MHR, FAH dan PNW. Sedangkan faktor religiusitas yang mempengaruhi MHR dan DFN. Dalam aspek ingatan anak, faktor gangguan sosial dan psikologis mempengaruhi keempat subyek penelitian. faktor lingkungan hanya dirasakan oleh MHR. Adanya masalah dari dua aspek tersebut, dapat diketahui bahwa kesejahteraan psikologis keempat subyek ketika memiliki kewajiban hafalan kitab berada pada kondisi tidak baik. faktor dukungan sosial yang mempengaruhi MHR, FAH dan PNW. Sedangkan faktor religiusitas yang mempengaruhi MHR dan DFN. Dalam aspek ingatan anak, faktor gangguan sosial dan psikologis mempengaruhi keempat subyek penelitian. faktor lingkungan hanya dirasakan oleh MHR. Adanya masalah dari dua aspek tersebut, dapat diketahui bahwa kesejahteraan psikologis keempat subyek ketika memiliki kewajiban hafalan kitab berada pada kondisi tidak baik.


Keywords


Kesejahteraan; psikologis; remaja; hafalan

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 405 times | PDF view : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Ebi Nabilah, Bambang Samsul Arifin, Tarsono Tarsono

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.