Penguatan Literasi Budaya melalui Pengenalan Arsitektur Rumah Tradisional Indonesia Pada Sanggar Bimbingan di Kuala Lumpur, Malaysia

Rahmansah Rahmansah(1*), Bakhrani A. Rauf(2), Agussalom Djirong(3), Mithen Lullulangi(4), Zainuddin Zainuddin(5),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(4) Universitas Negeri Makassar
(5) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.35580/inovasi.v4i2.68123

Abstract


Abstrak. Penguatan literasi budaya merupakan upaya strategis untuk menjaga identitas bangsa di tengah tantangan globalisasi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang makna dan nilai budaya di balik desain rumah tradisional Indonesia, sekaligus memperkuat rasa bangga terhadap identitas budaya sendiri. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada Sanggar Bimbingan Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia. Fokus utama kegiatan adalah mengenalkan makna dan nilai budaya yang terkandung dalam arsitektur rumah tradisional Indonesia. Hasil pelaksanaan kegiatan ini menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terkait pentingnya literasi budaya dalam mempertahankan identitas bangsa. Kendala yang dihadapi di dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah adanya perbedaan bahasa dan waktu yang terbatas, diatasi dengan adaptasi pendekatan interaktif dan kolaborasi dengan pengelola dan guru pada Sanggar Bimbingan.

 

Kata Kunci: Literasi budaya, rumah tradisional, sanggar bimbingan.

Full Text:

PDF

References


Asmadi, I. (2019). Arsitektur Tradisional Indonesia: Nilai Budaya dan Makna. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Fauzy, A. (2018). Rumah Adat Indonesia: Keberagaman dan Kearifan Lokal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Geertz, C. (1973). The Interpretation of Cultures. New York: Basic Books.

Koentjaraningrat. (2009). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.

Prijotomo, J. (1995). Arsitektur Tradisional Nusantara. Surabaya: Guna Widya.

Rahmansah, Rauf, B (2014). Arsitektur Tradisional Bugis Makassar. J. Forum Bangunan, 12(2): 56-63.

Rahmansah, dkk (2023). Metodologi dan Faktor Penting dalam Perncangan Arsitektur. Padang.: Get Press Indonesia.

Rapoport, A. (1969). House Form and Culture. New Jersey: Prentice-Hall.

Rudofsky, B. (1964). Architecture Without Architects: A Short Introduction to Non-pedigreed Architecture. New York: Museum of Modern Art.

Santoso, I. (2012). Kearifan Lokal dalam Arsitektur Rumah Tradisional. Malang: UB Press.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017. Tentang Pemajuan Kebudayaan.


Article Metrics

Abstract view : 69 times | PDF view : 15 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.