Pengenalan “Teman Bercerita” sebagai Media Penyaluran Emosi pada ABH di UPTD PPA Kota Makassar

Dian Novita Siswanti(1*), Muhammad Taufik(2), Saffana Mustafani(3), Sarah Fadhila Ilmi(4), Sitti Chumaerah Sophian(5), Sukma Ainul Fitri(6),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(4) Universitas Negeri Makassar
(5) Universitas Negeri Makassar
(6) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.35580/inovasi.v1i2.25061

Abstract


Abstrak. Teman Bercerita sebagai salah satu program penyaluran emosi yang berdasarkan pada metode katarsis dengan melibatkan teknik menulis ekspresif dan menggambar  dengan tujuan sebagai penyaluran emosi-emosi negatif yang dirasakan oleh peserta kegiatan agar mereka tidak menyalurkan emosi negatif tersebut ke hal-hal yang bersifat agresif yang dapat merugikan dirinya. Peserta dalam kegiatan ini adalah warga binaan khususnya ABH (Anak yang Berhadapan dengan Hukum) yang berada di rumah aman. Metode pengenalan “Teman Bercerita” yaitu peserta diminta untuk menulis terkait perasaan negatif. Kemudian pada pertemuan ketiga dievaluasi melalui wawancara. Hasil dari pengabdian ini adalah perasaan lega dan tenang dan peserta mengetahui cara untuk menyalurkan emosi dan tidak lagi memendam masalah yang dihadapi.

Kata Kunci: Teman bercerita, Anak yang berhadapan dengan hukum (ABH), penyaluran emosi, menulis ekspresif, katarsis


Full Text:

PDF

References


al Baqi, S. (n.d.). Ekspresi Emosi Marah. JUNI, 23(1), 22–30.

Alavinezhad, R., Mousavi, M., & Sohrabi, N. (2014). Effects of Art Therapy on Anger and Self-esteem in Aggressive Children. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 113, 111–117. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.01.016

Imami, A. D., Sulistiyori, D., & Setiyowati, N. (2016). Efektivitas Pendampingan Kegiatan Menggambar (Dengan Modifikasi Art Therapy) Sebagai Katarsis Terhadap Agresivitas. Jurnal Sains Psikologi, 5(2), 1–5.

Rahmawati, M. (2014). MENULIS EKSPRESIF SEBAGAI STRATEGI MEREDUKSI STRES UNTUK ANAK-ANAK KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT). 02(02), 276–293.

Riordan, R. J. (1996). Scriptotherapy: Therapeutic writing as a counseling adjunct. Journal of Counseling and Development, 74(3), 263–269. https://doi.org/10.1002/j.1556-6676.1996.tb01863.x

Davis, L. (1990). The courage to heal workbook. for women and men survivors of child sexual abuse. USA: HarperCollins Publishers, Inc.

Ekman, P. 1972. Universals and Cultural Differences in Facial Expression of Emotion. In J. Cole ed. Nebraska Symposium on Motivation. Lincoln, Nebraska: University of Nebraska Press: 207-283.

Rahmawati, N. (2020). Kajian Literatur Psikologi: Katarsis sebagai Bentuk Ekspresif Diri Mahasiswa pada Masa Pandemi Covid-19. https://doi.org/10.31234/osf.io/gz7uf

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2021 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak


Article Metrics

Abstract view : 275 times | PDF view : 32 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.