PARADOKSAL PERTUNJUKAN TARI PAKARENA MABBIRING KASSI DAENG SERANG DAKKO: PERSPEKTIF NILAI

Rahma M(1*),

(1) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.26858/i.v9i1.70752

Abstract


Di setiap wilayah dan budaya, seni tari memiliki keunikan dan ciri khas yang mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai luhur dari masyarakat setempat. Pemahaman nilai-nilai kearifan lokal yang salah satunya tercermin dalam seni tari ini sangat penting bagi generasi muda saat ini karena generasi muda merupakan penerus budaya dan identitas lokal di masa depan, sementara dalam era globalisasi dan modernisasi yang semakin pesat, generasi muda sangat rentang tergoda oleh budaya luar yang dianggap lebih kekinian dan trendi, sehingga nilai-nilai lokal seringkali terabaikan.  Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara langsung ke maestro tari Pakarena Mabbiring Kassi daeng serang Dakko, dan maestro Munasia Dg Jinne, serta budayawan Hamrullah, selain itu dokumentasi dilakukan dengan melakukan perekaman rekonstruksi ulang tari. Adapun metode yang digunakan untuk mengurai nilai dalam paradoksal tari dengan pendekatan teori Gracia, yakni dengan mengamati kandungan tari dari sisi: ekspresi, pembelajaran sepanjang hayat, kolaborasi, penghargaan terhadap budaya, dan kreativitas yang terdapat dalam pertunjukan tersebut.

Keywords


Paradoksal; Pakarena Mabbiring Kassi; Nilai

Full Text:

PDF

References


Herawati, N. (2015, November 10). Fenomena paradoksal dalam ruang sosial [Prosiding]. Seminar Nasional Psikologi Sosial dan Budaya, Program Studi Psikologi Universitas Trunojoyo Madura. https://dspace.hangtuah.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/126/Fenomena%20Paradoks%20Dalam%20Ruang%20Sosial.compressed.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Mansur, A. (2006). Implementasi Klarifikasi Nilai dalam Pembelajaran dan Fungsionalisasi Etika Islam, Alfikra (Vol. 5). Jurnal Ilmiah Keislaman,.

Milles, M. B., & Huberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif Terj. Tjetjep Rohendi Rohidi.

Mulyana, Deddy. 2014, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Cetakan ke 18. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Maryono, (2016). Estetika Seni Pertunjukan: Gelar: Jurnal Seni Budaya. Vol 10,No 2. https://jurnal .isi-ska.ac.id/index.php/gelar/index

Murni, Nirwana. (2017). Tari dan Manajemen Pertunjukan. Garak jo Garik: jurnal pengkajian dan penciptaan seni 9 (1).journal.isi-padangpajang.ac.id

Primasari, Dewi, (2018), Proses Revitalisasi Tari Pakarena Laiyolo Oleh Sanggar Selayar Art di Kabupaten Kepulauan Selayar, Jurnal Seni Budaya Gelar, Vol 16, N0 2

Primasari, Dewi. Prihatini, Sri, Nanik. (2017), Tari Pakarena Laiyolo di Desa Laiyolo Kecamatan Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar, jurnal Pascasarjana Institud Seni Indonesia (ISI) Surakarta,Volume.16,Surakarta,

Scolieri, P. (2013). Dance and the paradox of postmodern power. Dance Research Journal, 45(3), 6–25.

Sugiyono. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Sumiani, N. (2004). Pakarena dalam Pesta Jaga. Padat Daya.

Smith, E. (2015). The paradox of audience participation: Gender, race, and spectatorship at the Neo-Futurists. Theatre Journal, 67(1), 89-109.


Article Metrics

Abstract view : 25 times | PDF view : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Rahma M

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Editorial Address:
Gedung DE Lantai 2 Kampus FSD UNM Parangtambung
Jl. Daeng Tata Makassar 90224
E-mail: imajinasi@unm.ac.id

Creative Commons License
Jurnal Imajinasi is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jurnal Imajinasi indexed by