TARI PAKARENA BULUTANA DENDANG RI DENDANG PADA UPACARA PERNIKAHAN DI KELURAHAN BULUTANA
(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.26858/bl.v1i2.35001
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keberadaan Tari Pakarena Bulutana Dendang Ri Dendang Pada Upacara Pernikahan di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Tarian ini pada upacara pernikahan dilakukan pada malam Mappacci yang merupakan proses untuk membersihkan atau mensucikan diri calon pengantin secara spiritual sehari sebelum akad nikah dilakukan. Tarian tersebut ditampilan sebelum prosesi Mappacci dilaksanakan dengan syarat calon mempelai wanita turut ikut menari dan melantunkan syair bersama penari. Tarian ini di mata masyarakat Bulutana memiliki peranan yang cukup penting yakni dilihat dari makna syair yang dilantunkan penari dan doa yang diucapkan oleh Anrongguru pada prosesi A’rara mempunyai nilai tersendiri, seperti dimudahkan dalam menciptakan rumah tangga yanga bahagia dan harmonis serta kelak mampu menjadi istri dan menjadi suri tauladan dengan harga diri yang tinggi.
Kata Kunci: Pakarena Bulutana, Dendang ri Dendang, Upacara Pernikahan
Abstract
This study aims to describe the existence of Pakarena Bulutana Dance Dendang Ri Dendang at a wedding ceremony in Bulutana Village, Tinggimoncong District, Gowa Regency. This dance at the wedding ceremony is performed on the night of Mappacci which is a process to spiritually cleanse or purify the bride and groom the day before the marriage ceremony. The dance is performed before the Mappacci procession is carried out on the condition that the prospective bride joins the dance and sings poetry with the dancers. This dance in the eyes of the Bulutana community has a fairly important role, which is seen from the meaning of the poems sung by the dancers and the prayers uttered by Anrongguru at the A'rara procession. Be a role model with high self-esteem.
Keywords: Pakarena Bulutana, Dendang ri Dendang, Wedding Ceremony
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Feranita, F., & Sumiani, S. (2019). Tari Pa’randing Di Tana Toraja: Kajian Struktur Gerak. JURNAL PAKARENA, 4(2), 62-71.
Lamallongeng, R. A. (2007). Dinamika Perkawinan Adat dalam Masyarakat Bugis Bone. Ujung Pandang: DISBUDPAR Bone
Linda, J. (2021). Tari duo bulan sebagai budaya kearifan lokal dalam membangun identitas masyarakat Tana Toraja. In Senakreasi: Seminar Nasional Kreativitas dan Studi Seni (Vol. 3, pp. 77-83).
Nurwahidah, N., & Rosmini, R. (2021). Pajoge Angkong: Pesona Perempuan dalam Tubuh Laki-Laki. JURNAL SIPAKALEBBI, 5(1), 53-68.
Salam, S. (2020). Pengetahuan Dasar Seni Rupa. In Badan Penerbit UNM Universitas Negeri Makassar (1st ed., Vol. 1). Badan Penerbit UNM.
Syakhruni, S., Jalil, J., Prusdianto, P., & Saenal, S. (2022). Tari Tradisional Sulawesi Selatan untuk Menumbuhkan Kecintaan Budaya Lokal pada Anak di Desa Wisata Rammang-Rammang. SUREQ, 1(1), 1-8.
Syakhruni, S., & Prusdianto, P. (2020). Pengkaryaan tari kreasi di SMP Negeri 3 Bissapu Kabupaten Bantaeng. DEDIKASI, 22(1).
Zainuddin, T. (2008). Profil Raja-Raja Gowa. Makassar: Pustaka Refleksi.
Article Metrics
Abstract view : 153 times | PDF view : 0 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.
Alamat Redaksi:
Gedung DE Lantai 2 Kampus FSD UNM Parangtambung
Jl. Daeng Tata Makassar 90224
Email: botinglangi@gmail.com
Boting Langi: Jurnal Seni Pertunjukan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Boting Langi indexed by