Transmigrasi Wilayah Perbatasan di Indonesia
(1) Universitas PGRI Palembang
(2) Universitas PGRI Palembang
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.26858/ugj.v3i1.14599
Abstract
This literature review aims to examine transmigration at the Indonesian border. The research uses a literature review approach derived from research journals, scientific posters, and proceedings from seminars relating to transmigration at the Indonesian border. The results of this study can be explained that the transmigration program in Indonesia's border regions has both positive and negative impacts. Transmigration is able to contribute to the development of natural resources at the border with the skills of transmigrants so that natural resources can be utilized by border residents. The negative impact of the transmigration program is that it occurs to indigenous people who feel they are not getting enough change in their economies so that social gaps arise between indigenous people and transmigrants. Indigenous people feel that the results of their land management are not as good as those of transmigrants, resulting in inequality in income disparities that present conflict between the two.
Kajian literatur ini bertujuan untuk mengkaji tentang transmigrasi di perbatasan Indonesia. Pada penelitian menggunakan pendekatan kajian literatur yang berasal dari jurnal-jurnal hasil penelitian, poster-poster ilmiah, dan prosiding dari seminar yang berkaitan tentang tranmigrasi yang ada di perbatasan Indonesia. Hasil dari studi ini dapat dijelaskan bahwa program transmigrasi di wilayah perbatasan Indonesia mempunyai dampak positif maupun dampak negatif. Transmigrasi mampu memberikan kontribusi dalam pengembangan sumber daya alam yang berada di perbatasan dengan keterampilan para transmigran sehingga sumber daya alam dapat dimanfaatkan oleh penduduk perbatasan. Dampak negatif dari program transmigrasi yaitu terjadi pada penduduk asli yang merasakan kurang mendapatkan perubahan pada perekonomiannya sehingga muncul kesenjangan sosial antara penduduk asli dengan para transmigran. Penduduk asli merasa hasil pengelolaan lahannya tidak sebaik dengan transmigran sehingga terjadi ketimpangan perbedaan pendapatan yang menghadirkan konflik diantara keduanya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik. 2017. Statistik Indonesia 2017. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Budianta, Aziz. 2010. Pengembangan Wilayah Perbatasan sebagai Upaya Pemerataan Pembangunan Wilayah di Indonesia. Jurnal SMARTek: Vol.8 No.1 Februari 2010.
Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur. Laporan Kinerja (LKj). Surabaya: Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur
Direktorat Daerah Tertinggal, Transmigrasi dan Perdesaan. Kajian Pengembangan Kebijakan Asimetris dalam Pembangunan di Kawasan Perbatasan Negara. Jakarta: Direktorat Daerah Tertinggal, Transmigrasi dan Perdesaan
Dwiyanto, Agus Dkk. 2003. Reformasi Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Yogyakarta: Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan Universitas Gadjah Mada.
Fearnside, P.M. 1997. Transmigration in Indonesia: Lessons from its environmental and social impacts. Environmental Management 21(4): 553-570
Goss Jon D. 1992. ‘Transmigration in Maluku: Notes on present condition and future prospects’, Cakalele: Maluku Research 3: 95
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia. 2015. Program Pengembangan Desa dan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019: Target dan Lokasi Prioritas”. Jakarta: Rakornas Kementerian KOMINFO. 8 Juni 2015
Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Desa, dan Kawasan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Buku Bantu Pengelolaan Pembangunan Desa. Jakarta: Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Desa, dan Kawasan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia . Edisi Desember 2016.
Levy, Yair. Dkk. 2006. A Systems Approach to Conduct an Effective Literature Reviews in Support of Information Systems Research. Informing Science Journal: Vol.9 Tahun 2006.
Manay. Helman. 2016. Proyek Demografi dalam Bayang-Bayang Disintegrasi Nasional Studi tentang Transmigrasi di Gorontalo, 1950-1960. Jurnal Sejarah Citra Lekha: Vol.1 No.2 Tahun 2016.
Marshall G. Writing... a Literature Review. Synergy: Imaging & Therapy Practice: 19 Desember 2015.
Nitiyasa, I Gde dan I Ketut Sudibia. 2013. Menggalakkan Program Transmigrasi melalui Peningkatan Pembangunan Daerah. Jurnal Piramida: Vol. IX No.1: 50-56 Tahun 2013.
Population Reference Bereau. 2017. Population Data Sheet 2017. Washington DC: Population Reference Bereau.
Potter, L. 2009. Resource periphery, corridor, heartland: Contesting land use in the Kalimantan/Malaysia borderlands. Asia Pacific Viewpoint, 50: 88–106.
Potter, L. 2012. New transmigration ‘paradigm’ in Indonesia: Examples from Kalimantan. Asia Pac Viewp, 53: 272–287.
Prihatin, Rohani Budi. 2012. Revitalisasi Program Transmigrasi. Aspirasi: Vol.4 No.1 Juni 2013.
Suriadi, Andi. Dkk. 2010. Peran Infrasrtuktur Jalan terhadap Dinamika Sosial dan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Indonesia-Papua New Guinea. Jurnal Sosek Pekerjaan Umum: Vol.2 No.1 April 2010.
Yuminarti, Umi. 2017. Kebijakan Transmigrasi dalam Kerangka Otonomi Khusus di Papua: Masalah dan Harapan. Jurnal Kependudukan Indonesia: Vol 12 No.1 Juni 2017.
Article Metrics
Abstract view : 705 times | PDF view : 71 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Sukmaniar Sukmaniar, Wahyu Saputra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
UNM Geographic Journal is Indexed in
Editorial Office of UNM Geographic Journal: