Shapshot Daya Saing Indonesia Dalam Memasuki Era ASEAN Economic Community (AEC)

Haedar Akib(1*), Hamdan .(2),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Yayasan pendidikan Islam (YAPIS) Biak Numford
(*) Corresponding Author



Abstract


Globalisasi dimaknai oleh para pakar manajemen strategik sebagai era hypercompetition karena setiap negara dituntut memiliki kemampuan daya saing secara berkelanjutan. Globalisasi merupakan peluang sekaligus tantangan, baik bagi institusi maupun individu yang terlibat. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan snapshot (potret sesaat) daya saing Indonesia dalam memasuki era ASEAN Economic Community (AEC). Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan dokumentasi. Data sekunder dianalisis secara deskriptif-kuantitatif. Hasilnya adalah snapshot daya saing nasional dan daerah di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lain di Kawasan ASEAN. Oleh karena itu, perlu penguatan pilar daya saing negara dan daerah pada berbagai bidang, sektor, program, dan kegiatan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pelayanan publik, serta penataan dan revitalisasi fungsi kelembagaan sebagai agenda prioritas terutma pada lima pilar daya saing Indonesia yang peringkatnya terendah di antara 148 negara, yaitu efisiensi pasar tenaga kerja (110), kesiapan teknologi (77), pendidikan dasar dan kesehatan (74), infrastruktur (56), dan kelembagaan (53).

Kata Kunci: Shapshot, Daya Sain Indonesia, MEA


Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 249 times | PDF view : 187 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.