Analisis Kesesuaian Lahan Tanaman Kapas di Kabupaten Muna
(1) Program Studi Geografi, Universitas Halu Oleo
(2) Program Studi Geografi, Universitas Halu Oleo
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.35580/lageografia.v21i3.46680
Abstract
Muna Regency has started trying to make efforts to develop cotton plants based on land suitability analysis as a form of support in increasing the quality and quantity of woven fabrics in Muna Regency. This study aims to (1) determine land suitability for cotton cultivation; (2) knowing what limiting factors influence the suitability of land for cotton cultivation; and (3) knowing the pattern of spatial distribution of land for the development of cotton plants in Muna Regency. The research method applied was a survey with a descriptive method in the form of field data collection, data processing and mapping methods to see how far the distribution of land use and the form of its use was at the research location, while to find out the distribution of land suitability, namely by using the matching method with data sourced from the results soil analysis in laboratory and field survey and map verification. The results of the data analysis show (1) the area of land that is quite suitable (S2) for planting cotton is quite large, namely 4,098.55 ha spread over six sub-districts, while for the S3 class category or marginally suitable it is 69,577.56 ha spread over in all districts in Muna Regency; (2) The dominant limiting factors for class S2 are soil drainage conditions, effective depth of soil and number of dry months, while the limiting factors for S3 are the level of erosion hazard and slope factor which is above 8-15%.
Abstrak
Kabupaten Muna mulai mencoba melakukan upaya pengembangan tanaman kapas berdasarkan analisis kesesuaian lahan sebagai bentuk dukungan dalam peningkatan kualitas dan kuantitas kain tenun yang ada di Kabupaten Muna. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kesesuaian lahan untuk tanaman kapas; (2) mengetahui faktor-faktor pembatas apa yang berpengaruh terhadap kesesuaian lahan untuk tanaman kapas; dan (3) mengetahui pola sebaran spasial lahan untuk pengembangan tanaman kapas di Kabupaten Muna. Metode penelitian yang diterapkan adalah survei dengan metode deskriptif berupa pengumpulan data lapangan, pengolahan data serta metode pemetaan untuk melihat sejauh mana sebaran penggunaan lahan dan bentuk penggunaannya pada lokasi penelitian, sedangkan untuk mengetahui sebaran kesesuaian lahan yakni dengan menggunakan metode matching dengan data yang bersumber dari hasil analisis tanah di laboratorium dan survei lapangan serta verifikasi peta. Hasil analisis data menunjukkan (1) luas lahan yang cukup sesuai (S2) untuk ditanami kapas cukup luas yaitu 4.098,55 ha yang tersebar di enam kecamatan, sedangkan untuk kategori kelas S3 atau sesuai marjinal (marginally suitable) berjumlah 69.577,56 ha yang tersebar di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Muna; (2) Faktor pembatas yang dominan untuk kelas S2 adalah kondisi drainase tanah, kedalaman efektif tanah serta jumlah bulan kering, sedangkan faktor pembatas untuk S3 adalah tingkat bahaya erosi serta faktor kemiringan lereng yang berada diatas 8-15 %.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdulah, S. W., Jaya, R., & Dangkua, T. (2020). Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Petani Terhadap Kerusakan Lahan di DAS Biyonga Kabupaten Gorontalo. LaGeografia, 19(1), 38–51. https://doi.org/10.35580/lageografia.v19i1.14022
Abidin, M. R. (2023). Deteksi Perubahan Penggunaan Lahan Kawasan Perkotaan Menggunakan Metode Supervised Classification. Jurnal Environmental Science, 5(2). https://doi.org/https://doi.org/10.35580/jes.v5i2.47186
Baja, I. S. (2012). Perencanaan Tata Guna Lahan dalam Pengembangan Wilayah. Penerbit Andi.
Edy, R., Hasan, A. A., & Sofyan, A. (2022). Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta) di DAS Gufasa. Jurnal Pertanian Khairun, 1(2). https://doi.org/10.33387/jpk.v1i2.5561
Malik, A., Yufdy, M. P., Siska, W., & Ndaru, R. K. (2022). Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jagung Di Kabupaten Biak Numfor, Papua. TATALOKA, 24(4), 321–329. https://doi.org/10.14710/tataloka.24.4.321-329
Mangera, Y., Wahida, W., & Yesnat, C. (2022). Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Komoditi Padi, Jagung dan Bawang Merah pada Lahan Bukaan Baru di Kampung Bokem Distrik Merauke. AGRICOLA, 12(1), 49–57. https://doi.org/10.35724/ag.v12i1.4439
Mar’i, F., Oktanisa, I., Pratiwi, U., & Mahmudy, W. F. (2022). Penentuan Kesesuaian Lahan Budidaya Buah Apel Di Kota Batu menggunakan Fuzzy Inference System Tsukamoto. INDEXIA, 4(2), 104. https://doi.org/10.30587/indexia.v4i2.4954
Muhamad, F., Salihin, I., Hidayat, A., Karim, J., & Hadini, L. O. (2022). Perubahan Penggunaan Lahan Akibat Pembangunan Kompleks Perkantoran Di Desa Dongkala. JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi Dan Teknologi), 2(1). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33772/jagat.v6i1.25243
Murtilaksono, A., Adiwena, M., Nurjanah, N., Rahim, A., & Syahil, M. (2021). Identifikasi gulma di lahan pertanian hortikultura kecamatan tarakan utara kalimantan utara. J-PEN Borneo: Jurnal Ilmu Pertanian, 4(1). https://doi.org/10.35334/jpen.v4i1.1919
Pahleviannur, M. R., Kinthen, N., Novitasari, H., Purwitasari, I. N., & Jordan, E. (2020). Studi Komparasi Identifikasi Sumberdaya Alam di Wilayah Kepesisiran Gunung Kidul. LaGeografia, 18(2), 129–136. https://doi.org/10.35580/lageografia.v18i2.12075
Pariamanda, S., Sukmono, A., & Haniah, H. (2016). Analisis kesesuaian lahan untuk perkebunan kopi di kabupaten semarang. Jurnal Geodesi Undip, 5(1), 116–124. https://doi.org/10.14710/jgundip.2016.10564
Priyo Aryanto, D., Rahma Wijayanti, A., Rahayu, R., & Suyana, J. (2022). Kesesuaian Lahan Tanaman Jahe, Kencur, Kunyit, dan Serai Wangi sebagai Komoditas Agroforestri di KHDTK Gunung Bromo, Kabupaten Karanganyar (Study of Land Suitability for Ginger, Aromatic Ginger, Turmeric, and Citronella as Agroforestry Commodities at Gunung Bromo Research Forest, Karanganyar District). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 19(2), 75–89. https://doi.org/10.20886/jpht.2022.19.2.75-89
Siswanto, S. (2006). Evaluasi Sumber daya Lahan. Surabaya: UPN Press.
Sitorus, S. R. P. (1998). Evaluasi Sumberdaya Lahan. Tarsito.
Statistik, B. P. (2022). Kabupaten Muna dalam Angka. Badan Pusat Statistik.
Sudirman, K., Malik, A., & Nyompa, S. (2021). Pengaruh Alih Fungsi Lahan Tambak ke Sawah Terhadap Pendapatan Keluarga Tani Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang. Jurnal Environmental Science, 4(1), 95–106. https://doi.org/10.35580/jes.v4i1.24294
Sugiyono, P. (2019). Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, R&D dan Penelitian Pendidikan) (A. Nuryanto (ed.); Ke-3). Alfabeta.
Suryanhi, L., & Maddatuang, M. (2020). Penggunaan Lahan Dalam Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga Di Desa Purwosari Kecamatan Tomoni Timur Kecamatan Luwu Kabupaten Timur (Studi Kasus Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Jurnal Environmental Science, 3(1). https://doi.org/10.35580/jes.v3i1.15362
Syamsuri, U. A., Nasiah, N., & Maru, R. (2021). Pemetaan Tingkat Kekeringan Lahan Sawah Berbasis Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Takalar. Jurnal Environmental Science, 3(2). https://doi.org/10.35580/jes.v3i2.20024
Syarif, E., Maddatuang, M., & Saputro, A. (2023). Conservation of Forest Resources Based on Local Knowledge of Indigenous Peoples. EnvironmentAsia, 16, 1223. https://doi.org/10.14456/EA.2023.17
Article Metrics
Abstract view : 125 times | PDF view : 18 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Ahmad Hidayat, La Ode Hadini
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
LaGeografia: Jurnal Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Geografi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Makassar.
Email: [email protected] | +6285298749260
Editorial Office