Analisis Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh di Kelurahan Makassar Timur Kota Ternate

Rusman Rasyid(1*), Andi Tenri Pada Agustang(2), Tamrin Robo(3), Vrita Tri Aryuni(4), Suratman Sudjud(5),

(1) Prodi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairun
(2) Prodi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairun
(3) Prodi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairun
(4) Prodi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairun
(5) Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Khairun
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.35580/lageografia.v20i3.34405

Abstract


East Makassar Urban Village is one of the urban villages in Ternate City which is classified as a slum settlement based on the Decree of the Mayor of Ternate Number 167/II.4./KT/2018. This is because the Urban villagae is located in an exclusive economic zone (EEZ) thus it attracts many migrants to live and settle in the area by constructing buildings on limited land. This study aims to find the characteristics of slum settlements in East Makassar Urban Village, so that it can be used as input and direction for handling slums both physically and non-physically. The method of data collection was done through observation, interviews and documentation studies. The collected data will be analyzed by using descriptive analysis methods. The results showed that on the criteria of non-economic vitality, the number of temporary buildings reached 27%, the population density was high, the condition of the buildings was dense with building footprints and the distance between them was not in accordance with the provisions. On the criteria of economic vitality, East Makassar Urban Village is an Exclusive Economic Zone (EEZ) area and a center for transportation services is easy to reach. In land status indicators, generally it is community land with the freehold title. While on the indicators of facilities and infrastructure, although clean water is adequate with the average population using the Indonesian Regional Water Utility Company, some things are still inadequate, such as the condition of the road that is still worrying. Disposal of waste water and encroachment does not meet environmental and health quality requirements, where residents still often throw garbage under their houses or in water ditches, causing drainage to not function properly.


Abstrak

Kelurahan Makassar Timur merupakan salah satu kelurahan di Kota Ternate yang tergolong dalam permukiman kumuh berdasarkan surat keputusan Walikota Ternate Nomor 167/II.4./KT/2018. Hal ini dikarenakan kelurahan tersebut terletak pada zona ekonomi terpadu sehingga menarik banyak pendatang untuk tinggal dan menetap di wilayah tersebut dengan mendirikan bangunan di lahan yang terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan karakteristik permukiman kumuh di Kelurahan Makassar Timur, sehingga dapat dijadikan masukan dan arahan penanganan permukiman kumuh baik secara fisik maupun non fisik. Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Data yang telah terkumpul selanjutnya akan dinalisis menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kriteria vitalitas non ekonomi jumlah bangungan temporer mencapai 27%, kepadatan penduduk tiggi, kondisi bagunan yang padat dengan tapak bangunan dan jarak antara yang tidak sesuai ketentuan. Pada kriteria vitalitas ekonomi, Kelurahan Makassar Timur merupakan kawasan Zona Ekonomi Terpadu (ZET) dan pusat pelayanan jasa transportasi sehingga mudah untuk dijangkau. Pada indikator status tanah, umumnya merupakan tanah masyarakat dengan kepemilikan sertifikat hak milik (SHM). Sedangkan pada indikator sarana dan prasarana, meskipun air bersih sudah memadai dengan rata-rata penduduk mengunakan PDAM, Namun beberapa hal masih kurang memadai seperti kondisi jalan masih memperihatinkan. Pembuangan air limbah dan perampahan belum memenuhi persyaratan kualitas lingkungan dan kesehatan, dimana penduduk masih sering membuang sampah di bawah kolong rumah maupun di selokan air sehingga menyebabkan drainase tidak berfungsi dengan baik.


Keywords


environmental characteristics; settlements; slum settlement

Full Text:

PDF

References


Aldy, P., & Dharma, M. (2017). Karakteristik Permukiman Kumuh Di Sepadan Sungai Indragiri, Rengat, Riau. Jurnal Arsitektur dan Perkotaan “KORIDOR”.

Atifah, B. M. A., Hanafi, A., Wijaya, A. A., Nurhuda, L., Apsari, R. W., & Masitoh, F. (2022). Analisis Potensi dan Perencanaan Pembangunan Di Desa Punjul Kabupaten Tulungagung. LaGeografia, 20(2), 149-159.

Badan Pusat Statistik Kota Ternate. (2021). Kecamatan Ternate Tengah Dalam Angka Tahun 2021. Ternate: Badan Pusat Statistik Kota Ternate.

Gobel, F. F. (2022). Korelasi Identitas, Aktivitas, dan Legalitas Terhadap Munculnya Permukiman Kumuh Pasca Pandemi Covid-19. Ruang Space, 73-86.

Jaya, R., & Rijal, A. S. (2021). Analisis Keterlanjuran Ruang Lingkungan Universitas Muhammdiyah Gorontalo. LaGeografia, 19(2), 211-225.

Mardhanie, A. B. (2013). Penelitian Pemetaan Kawasan Kumuh Permukiman Kecamatan Tanjung Selor – Kabupaten Bulungan. Jurnal INERSIA Teknik Sipil Politeknik Negeri Samarinda.

Nafsi, N., Aspin, Santi, & Belinda, S. (2019). Karakteristik Permukiman Kumuh (Studi Kasus: Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang). Jurnal Malige Arsitektur, 30-39.

Pasaribu, T. M., & Jeumpa, K. (2021). Analisis Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan. Jurnal Engineering Development.

Pemerintah Daerah Kota Ternate. (2012). Peraturan Daerah Kota Ternate Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Ternate Tahun 2012 - 2032. Ternate, Maluku Utara: Pemerintah Daerah Kota Ternate.

Putra, K. E., & Andriana, M. (2017). Faktor Penyebab Permukiman Kumuh di Kelurahan Bagan Deli Belawan Kota Medan. Prosiding Seminar Kearifan Lokal dan Lingkungan Binaan (hal. 469-479). Medan: Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

Putri, D. A., & Sulistinah. (2021). Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Permukiman Kumuh Daerah Perkotaan di Indonesia (Sebuah studi literatur). Jurnal Swara Bhumi.

Putro, J. D. (2011). Penataan Kawasan Kumuh Pinggiran Sungai di Kecamatan Sungai Raya. Jurnal Teknik Sipil Untan.

Silvia, C. S. (2017). Identifikasi Karakteristik dan Pemetaan Tingkat Kekumuhan Kawasan Pemukiman Kumuh Gampong Panggong Kecamatan Johan Pahlawan. Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi.

Widjajanti, W. W. (2013). Menciptakan Kampung Kota Sebagai Hunian yang Ramah Dalam Konteks Urban di Surabaya, Studi Kasus : Kampung Kota di Kawasan Tunjungan dan Sekitarnya. Jurnal Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.

Wimardana, A. S., & Setiawan, R. P. (2016). Faktor Prioritas Penyebab Kumuh Kawasan Permukiman Kumuh Di Kelurahan Belitung Selatan, Kota Banjarmasin. Jurnal Teknik ITS, 166-171.

Zulkarnaini, W. R., Elfindri, & Sari, D. T. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permukiman Kumuh di Kota Bukittinggi. Jurnal Planologi, 169-188.


Article Metrics

Abstract view : 454 times | PDF view : 121 times

Refbacks



Copyright (c) 2022 Rusman Rasyid, Andi Tenri Pada Agustang, Tamrin Robo, Vrita Tri Aryuni, Suratman Sudjud

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

 

 

LaGeografia: Jurnal Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Geografi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Makassar.

Email: lageografia@unm.ac.id | +6285298749260

 

Editorial Office

Flag Counter