MAKNA NILAI TRADISI RITUAL PATTAUNGENG DI DESA OMPO KECAMATAN LALABATA KABUPATEN SOPPENG

Muh.Nur Ramadhan Ridho Ilahi(1*), Nurlela . ,(2),

(1) UNM
(2) UNM
(*) Corresponding Author



Abstract


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Ingin mengetahui bagaimana sejarah tradisi ritual pattaungeng di Soppeng, Kecamatan lalabata, Kelurahan Ompo. (2) Ingin mengetahui bagaimana arti penting tradsi ritual pattaungeng bagi masyarakat di kabupaten Soppeng, Kecamatan Lalabata, Kelurahan Ompo. (3) Ingin mengetahui bagaimana masyarakat Ompo memaknai nilai tradisi ritual pattaungeng di Kabupaten Soppeng, Kecamatan Lalabata, Kelurahan Ompo. Untuk mencapai tujuan tersebut makan peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui dokumentasi, observasi dan wawancara. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) sejarah tradisi pattaungeng di dasari oleh munculnya mata air di desa Madello yang bersamaan dengan ditemukannya masyarakat madello yang telah menghilang saat membajak sawah, peristiwa tersebut di sebut dalam bahasa bugis di kenal dengan istilah mompo’ atau dalam bahasa Indonesia di sebut muncul, yang kemudian menjadi Ompo. (2) arti penting tradisi pattaungeng menurut masyarakat Ompo yaitu tardisi pattaungeng merupakan warisan nenek moyang yang harus di lestarikan keberadaannya, sebagai pengerat jalinan persaudaraan, gotong royong serta sebagai tadisi keselematan bagi masyarakat Soppeng khususnya masyarakat Ompo. (3) Beberapa hasil wawancara terhadap masyarakat terkhusus di Ompo memaknai tradisi pattaungeng sebagai wujud rasa syukur kepada tuhan yang telah memunculkan nenek moyang bersamaan dengan mata air di Ompo serta sebagai bentuk penghormatan kepada sang leluhur di Ompo sehingga perlu kiranya dilestarikan dan dipertahankan sampai sekarang ini.

 

 


Keywords


Kata Kunci: tradisi pattaungeng, masyarakat desa, solidaritas

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo Sutarjo, J.R, Pembelajaran Nilai-nilai Karakter Konstruktivisme dan VCT Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Cet 1.

Agus Bustanuddin, Agama dalam Kehidupan Manusia, Suatu Pengantar Antropologi Agama (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007).

Amin Darori, Islam dan Kebudayaan Jawa, (Yogyakarta: Gama Media, 2000).

Amril, Etika Islam, ( Pekan Baru: Pustaka Belajar, 2002 ),

Ensiklopedia Islam, jilid 1. (Cet.3, Jakarta PT Ichtiar Baru Van Hoven, 1999).

Bungin Burhan H.M,“Penelitian Kualitatif”. (Jakarta: Prenada Group,2007).

Endraswara Suwardi, Metodologi Penelitian Kebudayaan (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2008).

Endraswara Suwardi, Metodelogi Penelitian Kebudayaan, (Yogyakarta ; Gadjah Mada University Press, 2003), hlm. 167).

Endraswara Suwardi, Metodologi penelitian Kebudayaan, (Yogyakarta; Gadjah Mada University Press, 2003 ), hlm. 175.)

Endaswara Suwardi, Metodelogi Penelitian Kebudayaan, (Yogyakarta; Gadjah Mada University Press, 2003 ), hlm. 215-217.)

Esten, M. 1993. Minangkabau Dalam Tradisi dan Perubahan. Padang: Angkasa Raya.

G. Yanti, J. Jumadi, & H. M. Ridha (2019). Tradisi Adat Pattaungeng di Situs Tinco Kelurahan Ompo Kabupaten Soppeng (2007-2017) (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Makassar).

Ismawati Esti, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2012.

J.Moleong Lexy, “Metode Penelitian Kualitatif”. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset,2005).

Kahmad Dadang, Metode Penelitian Agama, ( Bandung ; CV. Pustaka Setia, 2000), hlm. 22.)

Koentjaraningrat, Beberapa Pokok Antropologi Sosial, ( Jakarta: Dian Rakyat, 1985).


Article Metrics

Abstract view : 143 times | PDF view : 36 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.