Analisis Moran’s I, Geary’s C, dan Getis-Ord G pada Penerapan Jumlah Penderita Kusta di Kabupaten Gowa

S. Sukarna(1*), Wahidah Sanusi(2), Hafilah Hardiono(3),

(1) Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Makassar, 90224
(2) Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Makassar, 90224
(3) 1Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Makassar, 90224
(*) Corresponding Author




DOI: https://doi.org/10.35580/jmathcos.v2i2.12577

Abstract


Analisis spasial merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam melihat pola penyebaran penyakit menular. Penyakit Kusta atau lepra merupakan penyakit menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium Leprae yang penyebarannya melalui droplet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial pada Kusta dengan menggunakan metode Quadrat Analysis, untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi spasial antar daerah dengan menggunakan Moran’s I, Geary’s C, Getis-Ord G, dan pemetaan penyebaran penyakit Kusta di Kabupaten Gowa. Pada penelitian ini diperoleh bahwa pola spasial penyebaran penyakit Kusta pada Tahun 2016 dan 2017 di Kabupaten Gowa bersifat mengelompok (clustered). Pada Tahun 2016 terdapat autokorelasi spasial dengan pengujian Moran’s I  dan Geary’s C, sedangkan pengujian Getis-Ord G tidak terdapat autokorelasi spasial antar daerah. Pada Tahun 2017 tidak terdapat autokorelasi spasial antar daerah dengan menggunakan ke tiga pengujian tersebut. Pada Tahun 2016 daerah yang rawan adalah Barombong, daerah yang harus berhati-hati dengan daerah sekitarnya adalah Bontonompo dan daerah yang termasuk kategori aman adalah Tompobulu. Sedangkan pada tahun 2017 daerah yang rawan terhadap penyakit Kusta adalah Bajeng dan Manuju.

Kata kunci : Moran’s I, Geary’s C, Getis-Ord G, Moran Scatterplot, Kusta

 

Spatial analysis is one of the methods that is often used to observe spreading pattern of infectious diseases. Leprosy is a chronic infectious disease caused by bacterium Mycrobacterium Leprae which spreads through droplets. This study aims to determine the spatial pattern of leprosy using the Quadrat Analysis method, to determine whether there is spatial autocorrelation between regions using Moran's I, Geary’s C, Getis-Ord G, and mapping the spread of leprosy in Gowa Regency. In this study it was found that the spatial patterns of the spread of leprosy in 2016 and 2017 in Gowa Regency was clustered. In 2016 there were spatial autocorrelations with the tests of Moran's I and Geary's C, while the testing of Getis-Ord G did not have spatial autocorrelation between regions. In 2017 there is no spatial autocorrelation between regions using the three tests. In 2016 the vulnerable areas was Barombong, the area that had to be careful with the surrounding areas was Bontonompo and the area included in the safe category was Tompobulu. Whereas in 2017 areas prone to leprosy were Bajeng and Manuju.

Keywords : Moran's I, Geary's C, Getis-Ord G, Moran Scatterplot, Leprosy


Full Text:

PDF

References


Burhan, Nurlina. (2015). Analisis Spasial Menggunakan Moran’s I dan Geary’s C (Studi Kasus Penyebaran Penyakit HIV/AIDS di Kota Makassar). Makassar: UNM.

Faiz, N., Rahmawati, R., & Safitri, D. (2013). Analisis Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue dengan Indeks Moran dan Geary’s C (Studi Kasus di Kota Semarang Tahun 2011). Jurnal Gaussian, 2(1). 69-78.

Guiseppe, A., & Badi, H.B. (2009). Spatial Econometrics Method and Applications. Springer. Germany.

Gunawan, M., Sumarno., & Indrianawati. (2016). Pemetaan Psikografis Kependudukan untuk Kepentingan Kampanye Pilkada (Studi Kasus: Kota Cimahi). Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, 2016(2). 63-71.

Kumboro, A.R., Martha, S., & Prihandono, B. (2016). Identifikasi Autokorelasi Spasial pada Penyebaran Anak Terlantar di Kabupaten Ketapang dengan Indeks Moran. Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster).

Lee, J. & Wong, S.D. (2001). Statistical Analysis with Arcview GIS. New York: John Willey & Sons. Inc.

Nisa, E.K. (2017). Identifikasi Spatial Pattern dan Spatial Autocorrelation pada Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Papua Barat Tahun 2012. Jurnal At-Taqaddum, 9(2).

Pfeiffer, U., Robinson, T.P., Stevenson, M., Stevens, K.B, Rogers, D. J., & Clements., C.A. (2008). Spatial Analysis in Epidemiologi. New York: Oxford University.

Prasetyo, S.Y.J. (2015). Sistem Peringatan Dini Serangan Hama Penyakit Padi di Jawa Tengah menggunakan GI dan GI* STATISTIK. Jurnal Ilmiah MATRIK, 17(3).205-214.

Schgal, A. (2006). Deadly Diseases and Epidemic:leprosy, Philadelphia:Chelsea House.

Tribun Gowa. (2016). 114 Kasus, Kusta jadi Penyakit Terbesar di Gowa. http://www.makassar.tribunnews.com. diakses pada tanggal 3 Juli 2018.

Wuryandari, T., Hoyyi, A., Kusumawardani, D.S., & Rahmawati, D. (2014). Identifikasi Autokorelasi Spasial pada Jumlah Pengangguran di Jawa Tengah Menggunakan Indeks Moran. Jurnal Media Statistika, 7(1).

Zhukov, Y. (2010). Spatial Autocorrelation, IQQS. Harvard University. Amerika.

Zulhamdi., & Dewi, D.I.K. (2018). Pola Spasial Penggunaan Mobil dan Motor di Kelurahan Pedurungan Tengah Kota Semarang. Jurnal Plano Madani. 7(2). 185-195.


Article Metrics

Abstract view : 1022 times | PDF view : 89 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Journal of Mathematics, Computations, and Statistics



Indexed by:

         

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.