Penyuluhan Inokulasi Trichoderma sp Untuk Pengendalian Penyakit Moler Pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L)" dan Pembinaan Organisasi Gapoktan di Desa Gagasari - Kec. Gebang - Kab. Cirebon
(1) Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
(2) 
(3) 
(4) 
(5) 
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.26858/humanis.v20i1.19781
Abstract
Rendahnya produksi bawang merah di Indonesia, khususnya di Cirebon dipengaruhi oleh banyak faktor. Cirebon merupakan salah satu daerah pengahasil bawang merah yang termasuk daerah endemis organisme pengganggu tanaman (OPT), termasuk didalamnya endemik penyakit moler yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum. Salah satu agen hayati yang sudah terbukti berperan ampuh sebagai pengendali penyakit layu Fusarium oxysporum yaitu menggunakan Trichoderma sp. GAPOKTAN Tani Mulya merupakan organisasi petani bawang merah di Wilayah Timur Cirebon. GAPOKTAN perlu diberikan bimbingan teknis tentang bagaimana melakukan teknik budidaya bawang merah yang sesuai SOP dari mulai penyiapan bibit, pemgolahan lahan, pemeliharaan, pemberian nutrisi tanaman, pengendalian OPT, panen dan pasca panen sehingga dengan manajemen SOP yang benar ini akan dapat meningkatkan produksi bawang merah dan meningkatkan kesejehteraan keluarga petani. Metode pelaksanaan pengabdian dilaksanakan dengan 2 cara. Metode pertama yaitu penyampaian materi-materi melalui metode penyuluhan, yang materinya meliputi 1). Penyampaian hasil riset, 2). Pemaparan langkah dan metode pengengdalian penyakit dengan Trichoderma, 3). Pemaparan SOP teknik budidaya bawang merah dan teknik pembuatan demplot sebagai pembuktian hasil teknologi, dan 4). Materi penguatan kelompok tani. Metode kedua adalah materi praktek langsung dilapangan pada demplot yang telah dibuat. Demplot dilaksanakan dalam luasan lahan ½ hektar, yang dibagi 4 bagian untuk menjadi tempat praktek 4 Kelompok Tani yang ada dalam GAPOKTAN. Kegiatan PKM yang telah dilaksanakan sangat bermanfaat bagi GAPOKTAN Tani Mulya, mampu meningkatkan pengetahuan petani bawang merah dalam menerapkan SOP Teknik budidaya yang benar, mampu memahami penyakit layu Fusarium serta mampu melakukan tindakan pengendalinya. Petani memperoleh pengetahuan tentang pengelolaan orgnaniasi kelompok tani serta manfaatnya sebagai media diskusi untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan dalam menyokong pertambahan produksi bawang merah, sebagai upaya mendukung program ketahanan pangan secara nasional.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Deden dan Umyati, U. 2017. Pengaruh Mikroba Pelarut Fosfat dan Batuan Fosfat Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L). Jurnal Kultivasi Vol. 16(2) Agustus 2017.
Kementerian Pertanian, 2019. Data Lima Tahun Terakhir merupakan data terbaru yang terkait produksi, luas panen serta populasi sub sektor Kementerian Pertanian selama lima tahun yaitu tahun 2014 – 2018. https://www.pertanian.go.id
Prabowo, A.K.E., N. Prihatiningsih, dan L. Soesanto. 2006. Potensi Trichoderma harzianum dalam mengendalikan sembilan isolat Fusarium oxysporum Schlecht. f.sp. zingiberi Trujillo pada kencur. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia 8(2):76-84.
Samuael, G.J., Caverri, P., Farr, D.F., and E.B, McCray. 2010. Trichoderma Oline, Systemic Mycologi And Microbilology Laboratory, ARS, USDA
Article Metrics
Abstract view : 295 times | PDF view : 51 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Deden deden
License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
DITERBITKAN OLEH:
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Makassar
Kampus Gunung Sari, Fakultas Ilmu Sosial Lt.2, Jl. Raya Pendidikan, Makassar. 90222.
Telepon 082395232077
E mail: humanis01jurnal19@gmail.com
DIINDEKSIKAN OLEH
DILISENSI OLEH:
Humanis dilisensikan dengan Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 .