Bate Salapang ri’ Gowa, 1935-1946
(1) Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNM
(2) Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNM
(3) Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNM
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Bate Salapang pada masa lalu sebagai pemilih dan pelantik Raja Gowa, sebagai pembuat kebijakan bersama Raja Gowa dan sebagai pemerintah otonomi di wilayah mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan Bate Salapang di masa kerajaan sangat berperang penting karena Bate Salapang selaku Dewan Hadat suatu dewan rakyat (parlemen) yang menetapkan hukum-hukum dasar pemerintah dan hukum adat. Setelah peralihan dari sistem monarki ke NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Peran Paccallaya memiliki kewanangan dan kekuatan memaksa dan menyelesaikan perselisihan secara tuntas,namun seiring berjalannya waktu peranan paccallaya mulai bergeser digantikan oleh seoranga raja yang disepakati oleh anggota paccallaya. Peran Bate Salapang masa kerajaan hingga sekarang itu tentu sudah berbeda dimana pada masa kerajaan, bate salapang memiliki kekuasaan/wewenang dalam memilih, mengangkat dan menurunkan seorang Raja. Setelah peralihan rezim dimana masa kerajaan sudah beralih ke masa pemerintahan, begitupun dengan peran bate salapang yang sudah tidak lagi sama perannya dimasa sekarang ini karena pemiliahan pemimpin atau Bupati dipilih langsung oleh Rakyat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri atas tahapan: heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara studi arsip dan studi pustaka.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdul Razak, D. P. (1983). Sejarah Gowa. Sulselra: Yayasan Kebudayaan Sulselra.
Abimanyu, S. (2014). Kitab Kerajaan Terlengkap Kearifan Raja-Raja Nusantara. Jogjakarta: Laksana.
Artikel, t. (2016). Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan. Meylita Hardiyanti.
Bahri, B. (2016). Perebutan Panggadereng di Kerajaan LOkal di Jazirah Sulawesi Selatan Abad XV-XVII. Istoria: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sejarah, 12(2), 97–104.
Bahri, J. (n.d.). ADRT (2021). Integrasi Nilai Karakter Pada Pembelajaran Sejarah Lokal (Muhammad Syukur (Ed.)). Media Sains Indonesia.
Budiarjo, M. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pestaka Utama.
Habibi, A. K. (2006). Antropologi Tubuh. Yogyakarta: LIKS.
K, F. (2010). Pudarnya Pamor Bangsawan Dan Dinamika Pilkada Di Kab. Gowa (Studi Terhadap Pencalonan Andi Maddusila Andi Idjo. Makassar: Skripsi, Fak Ushuluddin Filsafat Dan Politik UIN Alauddin Makassar.
M. Sewang, A. (2005). Islamisasi Kerajaan Gowa Abad XVI Sampai Abad XVII. Yayasan Obor Indonesia.
Majid, M. S., & Hamid, A. R. (2008). Pengantar Ilmu Sejarah. Makassar: Rayhan Intermedia.
Mustari, B. (2010). Susur Galur Sakaria Daeng Ronrong. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.
Najamuddin, N., Patahuddin, P., Bahri, A., & Rasyid, M. R. (2009). Sulawesi Selatan Tempo Doeloe (Muzaik sejarah Lokal). Raihan Intermedia.
Nurasiah. (2009). Kerajaan Nusantara. Jakarta: Mediantara Semesta.
Pratama, A. D. (2007). Syech Yususf Al Makassary. Nala Cipta Lierra.
Salihin, S. (2014). Peta Politik Di Sulawesi Selatan Pada Awal Islamisasi. Makassar: Makassar Alauddin University Press.
Wahid, S. (2007). Manusia Makasssar. Makassar: Refleksi.
Article Metrics
Abstract view : 73 times | PDF view : 4 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Isnaeni Isnaeni, Najamuddin Najamuddin, Mustari Bosra
License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
PUBLISHED BY :
Prodi Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Makassar
Kampus Gunung Sari, Fakultas Ilmu Sosial Lt.3, Prodi Pendidikan Sejarah, Jl. Raya Pendidikan, Makassar. 90222.Phone 082395232077 E mail amirullah8505@unm.ac.id
Attoriolong INDEXED BY
LICENSED BY :
Attoriolong is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.