Kerajaan Gowa Pada Masa Pemerintahan I Mangarangi Daeng Manrabbia 1593-1639
(1) Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
(2) Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
(3) Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerajaan Gowa pada masa pemerintahan I Mangarangi Daeng Manrabbia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kerajaan Gowa yang dipimpin oleh I Mangarangi Daeng Manrabbia mengalami perubahan di bidang agama, politik dan ekonomi. Pada bidang agama masyarakat Gowa telah mengubah kepercayaan mereka dari animisme menjadi Agama Islam. Pada bidang politik, kerajaan Gowa tidak mengutamakan perang dalam malakukan ekspansi namun mengutamakan cara damai atau sesuai syariat Islam. Pada bidang ekonomi, pelabuhan Somba Opu yang awalnya menjadi pelabuhan transito antar kerajaan lokal menjadi pelabuhan transito antar bangsa. Serta keberhasilan I Mangarangi Daeng Manrabbia dalam pengislaman kerajaan Soppeng, Wajo dan Bone. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan I Mangarangi Daeng Manrabbia sangat mempengaruhi jalan keberhasilan kerajaan Gowa dalam menyebarkan ajaran Agama Islam dan juga menjadikan kerajaan Gowa sebagai kerajaan Maritim terbesar di Nusantara bagian timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahapan yaitu: heuristik, kritik sumber yang terdiri dari kritik intern dan ekstern, interpretasi dan historiografi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bahri, B. (2016). Perebutan Panggadereng di Kerajaan LOkal di Jazirah Sulawesi Selatan Abad XV-XVII. ISTORIA: Jurnal Pendidikan Dan Sejarah, 12(2).
Najamuddin, N. (2015). Persaingan Elit Bangsawan dengan Kelompok Terdidik Pada Masa Revolusi di Sulawesi Selatan. ISTORIA: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sejarah, 11(1).
Syukur, M. (2014). Transformasi Penenun Bugis Wajo Menuju Era Modernitas. Paramita: Historical Studies Journal, 24(1).
Wahda, A. M., Najamuddin, N., & Bahri, B. (2020). I Mangadacinna Daeng Sitaba Sultan Mahmud Syah Karaeng Pattingngalloang: Raja, Mangkubumi dan Ilmuwan Abad XVII. Attoriolong, 18(2).
Kila, D. S. (2004). Kerajaan Gowa 1669-1799. Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata.
Mappangara, S. (2004). Ensiklopedia Sejarah Sulawesi Selatan sampai Tahun 1905. Makassar: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Mattulada. (2011). Menyusuri jejek kehadiran Makassar dalam sejarah . Jogjakarta: Ombak.
Mattulada, P. D. (1982). Menyusuri Jejak Kehadiran Makassar dalam Sejarah 1510-1700. Makassar: Bhakti Baru-Berita Utama.
Mattulada, P. D. (1995). Latoa. Makassar: Lembaga Penerbitan Universitas Hasanuddin.
Notususanto, N. (1978). Masalah Penelitian Sejarah Kontemporer; (suatu pengalaman). Jakarta: Yayasan Idayu.
P, M. (1995). Sejarah Kebudayaan Sulawesi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan .
Patunru, A. D. (1983). Sejarah Gowa. Makassar: Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan.
Purnama, H. (2014). Kerajaan Gowa (masa demi masa penuh gejolak). makassar: arus timur.
Sejarah, T. P. (2016). Pengantar Ilmu Sejarah. Makassar.
Sewang, A. M. (2005). Islamisasi Kerajaan Gowa (Abad XVI sampai Abad XVII). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Syahrir Kira, R. H. (2017). Empat Peristiwa Sejarah Penting di Sulawesi Selatan. Makassar: Arus Timur.
Syarifuddin Dg. Kulle, Z. T. (2007). Rakyat Gowa Menentang Penjajah. Makassar: Pustaka Refleksi.
Zainuddin Tika, M. R. (2008). Profil Raja-Raja Gowa. Makassar: Pustaka Refleksi.
Article Metrics
Abstract view : 1980 times | PDF view : 122 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Mutmainnah Mutmainnah, Najamuddin Najamuddin, Rasyid Ridha
License URL: http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
PUBLISHED BY :
Prodi Pendidikan Sejarah
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Makassar
Kampus Gunung Sari, Fakultas Ilmu Sosial Lt.3, Prodi Pendidikan Sejarah, Jl. Raya Pendidikan, Makassar. 90222.Phone 082395232077 E mail amirullah8505@unm.ac.id
Attoriolong INDEXED BY
LICENSED BY :
Attoriolong is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.