Implementasi Model Pembinaan Berbasis Terapi Agama di Rutan Kelas 1 Makassar

Muhammadong Muhammadong(1*), Abdul Hadis(2), Eva Meizara Puspita Dewi(3),

(1) Universitas Negeri Makassar
(2) Universitas Negeri Makassar
(3) Universitas Negeri Makassar
(*) Corresponding Author



Abstract


Tujuan penelitian ini adalah supaya dapat mengatasi masalah yang dihadapi narapidana di Rumah Tahanan Kelas 1 Makassar. Sehingga narapidana tidak cendrung lagi melakukan tindakan anarkis sehingga dapat mengabdikan dirinya ketika berada di tengah-tengah masyarakat. Adapun target yang ingin dicapai adalah 1. model pengembangan pembinaan berbasis terapi agama yang dilengkapi buku panduan terapi agama. 2. Mengembangkan model pembinaan berbasis konseling islami sehingga narapidana bukan lagi sebagai obyek tetapi sebagai motivator. 3. Mengembangkan model pembinaan berbasis pesantren sehingga narapidana mampu mengembangkan potensi yang dimiliki ketika berada di tengah-tengah masyarakat. Sedang metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah mengadopsi model yang dikembangkan oleh Borg and Gall pada tahun 1993 yang dimodifikasi oleh tim peneliti menjadi 6 tahapan, yaitu 1) analisis kebutuhan dan perencanaan, 2) pengembangan model, 3) validasi produk/uji pakar, 4) uji coba produk, 5) revisi produk, 6) produk akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembinaan berbasis keagamaan perlu dikembangkan dengan mencari format yang belum dikembangkan di Rumah Tahanan Kelas 1 Makassar. Diantaranya adalah pengembangan lembaga penghapal Al-Qur’an. Lembaga ini sangat urgen supaya Narapidana ketika keluar dari lembaga pemasyarakatan, mereka dapat mengembangkan bakatnya sebagai penghapal Al-Qur’an. Dalam rangka mengatasi masalah yang dihadapi Narapidana, maka sangat diperlukan lembaga zikir. Lembaga ini bertujuan untuk membentuk karakter Narapida, supaya mereka dapat memperbaiki kepribadiaannya ketika berada di Rumah Tahanan dan tidak mudah terpengaruh dengan Narapidana lain. Dalam rangka mengembangkan wawasan keagamaan, maka dibentuk lembaga pesantren supaya Narapadana dapat melakukan kajian-kajian keagamaan. Sehingga Narapidana bukan lagi menjadi obyek tetapi dapat menjadi subyek ketika keluar dari Rumah Tahanan.

Kata Kunci : Pembinaan, Berbasis, Keagamaan

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract view : 196 times | PDF view : 65 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.